Cupppp.....Bara mencium bibir Dila lagi. Kali ini lebih lama dan lebih dalam. Tanpa diduga Dila dengan sukarela membuka bibirnya. Memberikan akses untuk Bara menciumnya lebih intim. Dila bahkan mengalungkan lehernya ke bibir Dila. Walau pun Dila belum mandi, Bara masa bodoh tetap saja nyosor dan tidak mau melepaskan ciumannya.
Dila memejamkan matanya seraya meremas rambut belakang Bara. Timbul gelanyar-gelanyar aneh di tubuhnya ketika Bara menyesap rongga mulut dan menautkan lidah mereka. Bertukaran saliva yang mampu meredam dahaga cinta.
Bara tak tahan lagi sedikit demi sedikit ia menidurkan Dila di ranjang. Beberapa hari tak bertemu dengan Dila membuatnya rindu, rindu mengecup dan menghirup aroma tubuh Dila yang sudah bak morfin baginya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com