Fatih bungkam tak bisa menjawab perkataan Rudi. Apa yang dikatakan Rudi ada benarnya. Bagaimana pun posisinya tetap salah mencintai istri orang. Pertahanannya goyah dan lutut Fatih lemas. Apakah ia bisa melupakan dan melepaskan Dila. Hanya waktu yang bisa menjawab.
"Rudi aku tidak bisa melupakannya begitu saja," kata Fatih sendu. Ada mendung di matanya.
"Kamu harus ikhlas."
"Mengucapkannya gampang tapi untuk menjalankannya sangat sulit untukku," kata Fatih lagi.
Mereka pergi dari bandara dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Dalam mobil mereka melanjutkan perbincangannya. Rudi menyetir seraya melihat Fatih yang banyak tertunduk.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com