"Kalo sama kayak Alana bisa jungkir balik dunia mami," lanjut Dian lagi.
"Mami nakal sih. Makanya hamil mulu tiap tahun." Zico mencandai istrinya.
"Maksud papi?" Dian berkacak pinggang. "Yang hamilin mami siapa? Papi bukan?"
"Mami nakal sih." Zico tergelak tawa.
"Gimana enggak papi hamilin jika mami tidurnya enggak pake celana."
"Papi." Dian pura-pura marah. Malu mendengar candaan vulgar dari suaminya.
"Bercanda mami. Papi yang nakal suka lepasin celana mami." Zico mengacungkan jarinya membentuk huruf V. Pria itu lalu menyalakan mesin mobil lalu mengantarkannya ke kantor. Bara kemungkinan sudah sampai di kantor.
Zico mengerem mendadak mobilnya ketika melihat sosok Naura melintas. Dengan setelan dokternya wanita itu menyeberang jalan.
"Mami itu Naura," teriak Zico menunjuk Naura.
Dian menoleh ke arah tunjuk Zico. Matanya membola ketika melihat Naura. Tanpa aba-aba Dian membuka pintu mobil. Dengan tertatih-tatih mengejar Naura.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com