webnovel

PROLOG

Di sebuah ruko terbengkalai, seorang pria terbangun dari pingsannya. Dia berkedip mencoba mengenali tempat yang asing itu, ketika tahu kaki tangannya diikat dan juga mulutnya dibekap, dia langsung berteriak memberontak

"Hee sudah bangun?."

"Mmphh!!."

"Oh iya lupa." Dia membuka lakban di mulut pria itu dengan kasar

"Argh!."

"Ah terlalu keras ya hehe. Maaf ya." Gadis itu menaruh kakinya di dada pria itu

"S-siapa kau?!."

Seorang bodyguard perempuan menahan gadis itu ketika ingin membuka memperlihatkan identitasnya

"Tidak apa unnie, lagipula ini adalah hari terakhirnya." Ujarnya membuat pria itu terbelalak

Bodyguard perempuan tadi mundur dengan pasrah. Gadis itupun membuka masker topi dan jaketnya. Pria itu terbelalak melihat banyaknya tato di tubuhnya

"B-berapa umurmu?."

"Itu tak penting, paman. Sekarang jawab aku, dimana si bangsat itu?." Dia semakin menekan kakinya

"A-aku tak paham apa maksudmu!."

Gadis itu menghela nafas dan seorang laki-laki tiba-tiba keluar dari kegelapan membuat pria itu tergagap

"K-kau, bukannya kau seharusnya mati?!."

"Beraninya kau!." Gadis itu mengeluarkan pistolnya

"Areum tenang."

Areum melirik lalu menyimpan pistolnya kembali. Lelaki itu sang ahli waris yang sebenarnya, yang seharusnya sudah tiada kini kembali. Jeon Jungkook

"Katakan. Dimana kalian menyembunyikan orang tua kami?."

"A-apa?."

-- 3 Weeks Ago --

"JEON AREUM!!."

"Ugh, apa lagi sekarang ya tuhan?!." Areum menatap tajam lelaki yang muncul dari pintu kamarnya membuat laki-laki itu batuk gugup

"Apa?!." Jungkook tersentak

"Ah laptop ku rusak, bisa kau baiki?. Hehe." Ujar Jungkook 👉👈

Areum mengacak rambutnya frustasi, mau menyelesaikan komiknya saja tak bisa. Entah kenapa dia harus tinggal berdua dengan lelaki ini

Dengan terpaksa dia pergi ke kamar si kakak dan memeriksa laptopnya

"Ah aku ambilkan cemilan." Jungkook cepat-cepat berlari keluar kamar

Areum memperhatikan kamar kakaknya yang benar-benar mewah. Berbeda dengan kamarnya karena dia suka sesuatu yang sederhana. Disana ada fotonya ketika lulus SMA kemarin dan juga ketika dirinya menang di olimpiade IT dua tahun lalu

"Ah kenapa dia masih memajang ini sih." Areum merebahkan foto-foto itu dan akhirnya laptopnya pun menyala

"Aku datang!." Jungkook datang dengan satu nampan berisi cemilan dan dua gelas jus

"Ada apa?."

"Laptopmu terkena virus. Kapan terakhir kali dipake?." Tanya Areum tanpa menengok

"Emm... tiga hari yang lalu?. Ya, waktu rapat bersama grup Songhwa."

Areum mengerutkan keningnya lalu mencolokkan sebuah hardisk dan tangannya dengan ahli mulai mengetik. Melihat wajah Areum yang serius, Jungkook memutuskan untuk tak mengganggu dan memperhatikan sambil makan

"Selesai."

"Ha?!. Serius?!."

"Ya. Biarkan dia di charger seharian baru bisa kau pakai. Ingat, jangan sembarang pakai hardisk orang untuk laptopmu. Bagaimana kalau di hack?." Ketus Areum

"Baiklah adikku yang pintar, maafkan abang mu yang ceroboh ini." Jungkook menyatukan tangannya dengan puppy eyes

Areum memutar matanya lalu berjalan menuju pintu

"Satu lagi, ubah sifatmu. Aku tau kita- kalian, dikenal dengan Bermuka Dua tapi tetap saja bagaimana kau bisa memimpin jika terus begitu." Ujar Areum dingin. Jungkook terdiam

Merasa tak ada balasan Areum pun pergi dan terdengar pintu kamarnya yang tertutup. Jungkook duduk di kasurnya lalu menatap foto keluarganya

~•~

Hari ini adalah hari yang paling bersejarah bagi Seoul. Karena keluarga Jeon akhirnya memiliki kepala keluarga baru setelah meninggalnya pasangan Jeon setahun yang lalu

Disaat semua orang tengah asyik berkumpul di istana presiden, berbeda dengan Areum yang tak bisa meninggalkan kelasnya

"Hey lihat ini. Jeon Jungkook terlihat tampan banget gak sih hari ini pake tuxedo?!."

"Iya ganteng banget!. Kyaaa!!."

BRAK

"Bisa diam gak?." Kedua anak perempuan itu langsung menciut mendapat tatapan tajam Areum

Areum memakai headsetnya lalu mulai menulis. Masuk ke universitas IT bukanlah impiannya sebenarnya, dia pun tak tahu mau masuk mana. Hanya saja dia berpikir kalau dirinya akan sedikit berguna lewat jurusan itu mengingat bagaimana keluarganya

Kelas baru selesai ketika matahari sudah terbenam. Areum keluar dari kampus seorang diri, baru seminggu sejak penerimaan mahasiswa baru dan dia belum memiliki teman dekat. Itu memang ciri khasnya

Kringg...

"Hm?. Jiselle unnie?." Areum menghubungkan telepon dengan headsetnya sambil berjalan ke parkiran motor

"Halo kak, ada apa?. Tumben nelpon."

"Areum ... kakakmu menghilang."

"Apa?."

To Be Continue...

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

just_L06creators' thoughts