webnovel

CHAPTER 06

Flames ME (Mortal Enemy) dibentuk sejak kakek Jeon memimpin. Dulu kakek Jeon merekrut para preman dan tunawisma yang tak punya rumah. Dia mengumpulkan mereka semua untuk membuat benteng keluarganya, karena dia anak tunggal

Tapi itu semua karena dia sudah mengalahkan mereka semua dan membuktikan kekuatannya. Flames ME berhasil mengambil beberapa wilayah yang seharusnya menjadi hak warga dan membantu para orang miskin yang tak punya rumah serta melawan pemerintahan yang merebut hak warganya sendiri

Tahun ke tahun Flames ME mulai berubah sejak di angkatan Jungkook. Yang dimana Jungkook hanya mengumpulkan anak-anak muda dari usia 17 tahun hingga 25 tahun, selain membuat kelompok anak muda dia juga menguji kepercayaan mereka

Sejauh ini angkatan Jungkook lah yang paling baik.

"Hm?. Itu kakekmu." Ujar Wonjin. Areum menengok lalu kembali menatap lukisan didepannya

"Wah dia terlihat bejat." Tawa Wonjin meledak

"Sejak kelas 8 SMP kau sudah mengumpulkan anak-anak yang lahir di tahun yang sama denganmu, 00Line. Jaemin baru bergabung tiga tahun kemudian. Paman penasaran kenapa kau melakukannya?." Tanya Wonjin

Areum diam

"Aku hanya mengikuti perkataan ayahku."

"Songhwa hyung?."

"Ya. Dia tau kalau aku tak akan mau ikut campur dengan pekerjaan kalian, dan dia tak memaksa. Untungnya. Tapi dia mengkhawatirkan ku. Jadi, selagi kakakku membentuk Flames ME aku juga membentuk kelompok ku sendiri. Pertama-tama dimulai dengan anak-anak seumuran ku yang merasa tak adil dengan dunia ini." Areum menarik nafas

"Jisu yang lahir di keluarga sempurna, tapi itu hanya didepan kamera, aku menemukannya waktu ikut meeting ayah. Karina yang sudah dilecehkan oleh ayahnya sendiri dari kecil lalu kabur dari rumah dan menjadi psikopat, aku menemukannya di gang kecil ketika hujan dengan keadaan menangis memeluk anjingnya yang mati karena amarahnya sendiri. Yeji yang hidup di keluarga yang mayoritasnya laki-laki, dan hampir terbunuh karena wanita dianggap lemah bagi gen nya tapi Yeji melawan dan berhasil menyembunyikan ibunya yang sakit, aku menemukannya ketika ibunya dimasukkan ke rumah sakit atas namaku. Kami tak berhasil menyembuhkan ibunya karena sudah terlambat. Mulai dari kejadian itu, sifat mereka berubah 180 derajat."

Wonjin terdiam

"Awalnya kupikir ada banyak wanita muda diluar sana yang juga sama terpuruknya, tapi kalau mau berbuat baik tak harus membedakan gender kan?." Wonjin mengangguk membenarkan

"Aku terkejut tiba-tiba Songhwa hyung bilang kau memiliki geng mu sendiri yang terdiri dari 4 perempuan dan 6 laki-laki termasuk kau. Kau terlihat sama dengan mendiang kakekmu." Ujar Wonjin tersenyum

Areum mengernyit seraya menunjuk lukisan di depannya. Tiba-tiba Taehyun menaiki tangga ke arah mereka sambil memainkan handphonenya

"Aku saja tak pernah bertemu dengannya, ataupun istrinya. Entahlah. Terkadang aku berpikir kalau aku bukanlah bagian dari Jeon Family. Apa aku … tersesat?." Taehyun berhenti

"Tidak, kenapa kau berpikir begitu?."

"Entah. Bagi orang diluar sana, menjadi orang kaya adalah impian banyak orang. Tapi tidak dengan mereka yang hanya berkeluarga kaya. Kebahagiaan … tak bisa dibeli dengan uang kan?."

Wonjin hendak bicara tapi kemudian handphonenya berdering

"Ah sebentar, paman angkat panggilan dulu. Kau dan Jaemin menginap saja hari ini ya." Wonjin kemudian pergi

Areum menghela nafas dan seperti biasa dia menatap datar lukisan itu, tiba-tiba dia memekik kaget ketika sebuah tangan merangkulnya

"Taehyun!." Taehyun berkedip lalu cengengesan

"Ku antar ke kamar?." Tawarnya

"Dasar kau." Areum mencubit pinggang Taehyun membuat lelaki 18 tahun itu histeris

~•~

    (Markas Flames ME)

"Jadi ini tempatnya?." Jimin kembali memeriksa lokasi yang diberikan Jin

"Kenapa Areum menyuruhku kesini ya?."

"Tuan Park?." Jimin menengok

"Hm?. Aku tak ingat ada wanita disini." Ujar Jimin

"Saya Jiselle. Sekretaris tuan Jungkook. Saya sudah diberi pesan untuk mengantar anda ke dalam."

Jimin mengangguk paham lalu mengikuti wanita berambut silver itu masuk. Tempat markas para anggota dan tempat para pendirinya berada di dua tempat yang berbeda

"Perhatian, tuan Park sudah tiba."

Jimin yang tadinya melongo melihat tempat itu kini malah tersenyum lebar melihat empat pria di hadapannya

"Hyung-ah!." Kim Taehyung atau yang lebih dikenal dengan V, langsung berlari dan memeluk Jimin

V merupakan seorang aktor yang menduduki peringkat satu sebagai aktor paling tampan di dunia. Tapi di malam hari ia adalah dealer narkoba, sama seperti Jimin

"Haha lama tak bertemu ya!."

Dia Jung Hoseok atau dipanggil J-hope, merupakan seorang pemain musik hip-hop dan guru penari yang selalu tersenyum. Tapi dilain sisi, dia menerima tugas membunuh orang-orang bejat tentu dengan bayaran yang tak sedikit

Lalu ada Min Yoongi atau dipanggil Suga, seorang pianis terkenal bermuka dua yang menjual senjata di pasar gelap

Dan terakhir, pemimpin mereka, Kim Namjoon. Merupakan satu-satunya keturunan mafia diantara mereka

"He kalian sudah datang toh?." Mereka berlima menengok ke tangga. Areum dengan pakaian serba hitam itu turun dengan pandangan datar

"Areum, kau mengumpulkan kami?." Tanya Jimin

"Ya, sekalian nostalgia kan?. Tapi aku mau to the poin aja." Areum meneguk anggurnya dulu

"Dimana kak Jungkook?." Mereka berlima terdiam

"Areum, kami sudah bilang-."

"Gak, aku yakin. Kak Jin kan?."

Semuanya menatap Namjoon meminta penjelasan

"Hahh, ya kau benar." Areum memejamkan matanya

"Pertemukan-."

"Tidak bisa."

"Kenapa?!."

"Kau mau membiarkan orang-orang yang haus kekuasaan itu berkeliaran begitu saja?." Namjoon menyalakan televisi

"Kini sudah ditentukan siapa Leader dari Jeon Family, yaitu putra kedua. Jeon Ji Wong yang merupakan seorang dokter dengan saham estate terbanyak!."

Areum meremas gelasnya hingga pecah dan mengeluarkan darah, tapi itu tak berpengaruh padanya

"Bajingan. Aku akan membawa mereka semua ke neraka. Aku bersumpah."

To Be Continue…