Seperti dulu lagi

Alex terkekeh mendengar jawabanku. Makan siang pun usai, tak berapa lama kemudian pelayan datang untuk membersihkan meja kami yang di penuhi oleh peralatan makanan yang sudah kotor. Aku masih terdiam dan berusaha menyembunyikan wajah dari pandangan pelayan itu. Walau sebenarnya mereka tidak akan mempedulikanku.

Setelah para pelayan pergi, kembali hanya ada aku dan Alex di ruangan ini. Alex meraih laptop dengan logo apple di belakangnya. Kemudian dia meraih USB yang tadinya telah kuserahkan padanya, sementara untuk menghilangkan segala perasaan yang sudah berkecamuk sejak tadi, aku meraih ponselku di dalam tas.

Akan tetapi, dengan cepat Alex meraih ponsel di tanganku pada saat aku sedang membuka pesan masuk dari Rey. "Alex!" kataku hendak merebut ponselku kembali dari tangan nya.