Aku menapat wajah Rival sejenak dengan tatapa tajam lantas beranjak pergi dari hadapannya. Bahkan napasku sudah terengah-engah menahan amarah yang ingin aku luapkan
" Di lamar? Apaan? Aku menolak nya." aku berbicara dengan penuh kekesalan.
Begitu sampai di depan semua nya, rasanya aku ingin melewatinya saja untuk pergi ke kamarku. Tapi suara Rival yang memanggilku cukup keras menghentikan langkahku tepat di hadapan semuanya. Sial, aku tau dia sengaja menghentikan langkahku tepat di depan semuanya. Aku tidak menoleh pada Rival yang kini sudah berhasil mengejarku dan berdiri di sebelahku.
"Kalian mau kemana?" tanya tante Ema.
"Ma, Rose…"
Semua terlihat tegang menatap padaku dan Rival, membuat Rival menghentikan ucapan yang entah apa itu yang ingin dia sampaikan.
"Rose, duduklah. Kami ingin menyampaikan sesuatu padamu," pinta bibi padaku. Bagaimana aku akan menolak nya? jika suara bibi saja sudah membuatku merasa tidak nyaman jika aku harus pergi dan menolak permintaannya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com