Satu kotak susu

Aku kembali melewatkan makan malam, aku mengurung diri di kamar seraya menangisi diri sendiri setelah apa yang terjadi siang tadi. Ciuman kasar, sentuhan dan hinaan yang membuatku semakin terpuruk saat ini. Rasanya aku ingin mengakhiri hidupku saja.

Hingga pagi pun tiba, rasanya aku masih ingin terus terlelap dalam tidurku setelah menelan satu butir obat tidur malam tadi demi untuk bisa terlelap dalam tidur dan melupakan semua yang terus saja menghantuiku usai kejadian siang tadi.

Aku terusik dengan suara ketukan pintu di luar kamar yang sudah beberapa kali terus saja memaksaku untuk segera bangun pagi ini. Rasanya sangat malas, padahal hari ini adalah jadwal kuliah siang. Akhirnya terpaksa aku beranjak bangun dan melangkah menuju pintu dengan kedua mata masih setengah mengantuk.

"Rose, ada apa dengan mu, Nak? apakah kau sakit?" suara bibi seketika membuat kedua mataku terbuka lebar terlebih saat telapak tangan bibi yang hangat dia letakkan di keningku.