Dua hari berlalu, kesehatanku pun membaik. Paman dan bibi masih bersikeras mengajak untuk pergi berlibur ke puncak namun aku menolak nya.
"Paman, bibi, kita lain kali saja pergi berlibur. Sungguh, Rose baik-baik saja."
Paman dan bibi saling bertatapan kemudian tersenyum menatapku. "Sepertinya, keponakan kita benar-benar sudah membaik kali ini."
"E-eh..." aku melihat mereka dengan wajah malu.
"Ya sudah, pergilah. Setya akan mengantar mu ke kampus sore ini."
"Ta-tapi..."
"Ayolah, Ma. Kakak sudah punya sopir pribadi, Setya bukan lagi kandidat kakak." Setya menyela menjawab ucapan tante.
"Ups, Mama lupa loh. Hihihi..." bibi kembali meledekku tersenyum menoleh ke arah paman yang juga memperhatikanku.
Aku kembali di buat tersipu malu disini, dan aku berlari menuju kamarku untuk bersiap-siap sebelum Alex datang menjemputku.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com