Melihat Jodi tertidur pulas di sampingku, setelah memnghukumnya dengan konyol. Hanya aku yang boleh menyentuh miliknya dan aku bebas melakukan apapun padanya. Dia pun pasrah meski berulang kali mengumpat lantaran tidak bisa melakukan perlawanan, dua kaki dan dua tangan sengaja terikat.
Ya, rasanya aku seperti wanita jalang yang haus akan sentuhan erotis memperlakuan nya demikian. Tapi menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dan itu berhasil membuatku merasa puas dan mampu meredam emosiku. Beberapa kali aku mengusap lembut wajah nya yang sangat menawan dan membuatku iri sebagai wanita.
Bulu mata yang lentik, pipi lembut tanpa pori-pori, dan putih bersih. Rambutnya yang lurus dan menutupi sebagian kening nya yang masih lembab oleh keringat. Melihat bibir nya yang masih berwarna akibat rona lipstik yang aku kenakan pada nya tadi, membuatku sedikit tergelak tawa. "aku mencintaimu, Jod!"
"Aku juga sangat mencintaimu, Sayang."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com