"Dimana alamat rumah Om dan Tante? Aku sudah lupa, saat itu aku masih duduk di bangku SMA kelas 10."
Bicaranya sedikit lembut. Tidak galak seperti tadi di kelas. Aku menjawab seadanya dan memberikan alamat tempat tinggal paman dan bibi.
"Eh, bisakah kau turunkan aku di sini saja?" ujar ku kemudian.
"Disini?" tanya nya singkat.
Aku melihat sekeliling jalanan, aku tidak ingin pulang ke rumah paman dan bibi dulu. Aku ingin menunggu taksi atau meminta Setya menjemput dan membawaku ke apartemen Alex.
Rival menepi dengan memutar setir nya begitu saja hingga membuatku tersadar dari lamunanku.
"Apa kau putus dengan kekasih mu?" tanya Rival tanpa basa basi.
Aku terperangah menatapnya dengan tajam. Dia memang laki-laki menyebalkan yang tidak suka basa basi perihal apa yang ingin dia sampaikan.
"Bukan urusan bapak!" balasku cetus.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com