Freislor menganggukkan kepalanya pelan. Ia menatap kedua mata Veo dengan tatapan datar.
"Ada apa, Veo? Kenapa kamu bertanya soal dia? Aku dan teman-temanku sudah mengetahuinya. Dan kami lebih dahulu bertarung dengan dia dan pasukannya. Jadi, bisakah kita langsung kepada intinya saja?" tanya Freislor, gadis itu tak ingin membuang waktunya. Veo mendesah kesal.
"Hei, tunggu dulu, Freis. Aku yakin kamu tidak akan pernah tahu soal ini." Veo mengambil sebuah lampiran foto yang terdapat di sakunya. Ia membukanya di hadapan yang lain.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com