"Kenapa berterima kasih?"
"Karena kamu tidak melanjutkan pertengkaranmu dengan Abim. Kalian harus bahagia. Maaf waktu itu aku lewat di sela-sela hubungan kalian." Ujar Kiara tulus.
"Maaf aku emang terlalu marah ke Abim."
"Hei, tidak perlu meminta maaf Dira. Dia kan suamimu. Wajar jika kamu memang marah. Karena saat kamu marah isi pikiranmu pasti sangat negatif."
"Hm, iya itu benar." Ujar Dira sambil menghela napasnya. Agak lega sekarang entah kenapa Dira jadi tidak emosi sama sekali setelah bertemu dengan Kiara.
"Aku minta maaf.. dengan yang sebesar-besarnya." Ucap Kiara dengan menunduk.
Dira keheranan, untuk apa Kiara minta maaf lagi?
"Kenapa minta maaf lagi Kia?"
Kiara langsung mengambil napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. "Sebenarnya saat kamu memberikan surprise kue ke Abim, aku ada di sana."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com