Gandum.
Kamu seperti biskuit rasa gandum.
Terdengar banyak manfaat namum tak lezat.
Terdengar gurih namun menyeratkan tenggorokan.
Kadang kamu memberikan topping cokelat,
Namun lumernya hanya sebentar saja
Yang tak lama terganti sudah dengan rasa bosan pada lidah.
Tunggu..
Apa gandum itu aku? Atau kamu? Ah aku lupa, kita ini sebenarnya sama. Namun tak berani bertanya.
*****
Setelah begitu menikmati acara lamaran Dinda yang penuh haru saat pemasangan cincin, Nadira jadi terbawa-bawa mengingat Angkasa saat perjalanan pulang di dalam mobil Karina.
Drrtt drrtt
Ponsel Nadira bergetar, seketika lamunan gadis itu buyar dan membuka notifikasi pesan berbasis data itu.
-Mas Asa-
Sudah pulang?
10:44 PM
-Nadira-
Ini otw mas.. aku nginep di rumah mbak Karin aja.
10:45 PM
-Mas Asa-
Kalian perjalanan? Ada supir kan?
10:45 PM
-Nadira-
Nggak ada. Kita cuman berdua. Tenang aja kita lewat jalan raya kok. Meskipun padat namun lebih aman daripada lewat jalan tembusan.
10:46 PM
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com