webnovel

JATUH

'J'angan pernah kau pergi begitu saja setelah kau cukup puas jatuhi rasa. 'A'danya rasa bukan karena aku telah mengenalmu, namun untuk melanjutkan bagaimana aku dan kamu bisa menjadi kita. 'T'eruntuk kamu yang seperti pelangi. Hadir dengan sementara dan semudah itu pergi. Meninggalkan jejak yang tak berbekas dan kau anggap usai tanpa kata. 'U'ntuk hati ini yang pernah kau tanamkan beribu hujaman rindu dan tebaran pesona. Namun kau tinggalkan luka keheningan dengan sebuah sakit yang jatuh seperti hujan. 'H'ati itu ada untuk merasa. Dan jika satu kali sebuah rasa nyaman itu hinggap, hati akan sulit membohongi diri sendiri. Dan hatiku, masih untukmu. J A T U H Dalam maksud yang lain.

oktaviarrk · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
340 Chs

Detik-Detik Sebelum Halal (2)

Entah sudah ke berapa kali Nadira menghembuskan napasnya panjang. Bosan. Gelisah. Khawatir. Semua bercampur menguasai dirinya dan pikirannya. Sebenarnya ia mengantuk, namun tidak bisa terpejam. Diliriknya Mama dan Papanya malah sudah tidur dengan saling memeluk.

Meisya memang memesan kmar VVIP nomor 04 ini dengan dua kasur. Jadilah Dira tidur di kasur satunya dengan pola tingkah sepuasnya. Entah ponselnya disembunyikan di mana. Rasanya Dira mau gila kalau menahan rindu untuk menghubungi Abim seperti ini.

"Huuffffttt.. gue harus ngapain ya biar tidur?" Tanya Dira pelan pada dirinya sendiri sambil menatap langit-langit kamar.

Diliriknya jam dinding yang menempel pada dinding di hadapan kasurnya. Ternyata jam masih menunjukkan pukul 9 malam lewat 15 menit. Memang sejak sampai ke hotel tadi, dirinya dan orang tuanya langsung makan malam bersama di dalam kamar saja. Kemudian Pradipta dan Meisya memilih tidur lebih dulu dan melarang Nadira untuk berisik ataupun mencari ponsel.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com