Entah sudah ke berapa kali Nadira menghembuskan napasnya panjang. Bosan. Gelisah. Khawatir. Semua bercampur menguasai dirinya dan pikirannya. Sebenarnya ia mengantuk, namun tidak bisa terpejam. Diliriknya Mama dan Papanya malah sudah tidur dengan saling memeluk.
Meisya memang memesan kmar VVIP nomor 04 ini dengan dua kasur. Jadilah Dira tidur di kasur satunya dengan pola tingkah sepuasnya. Entah ponselnya disembunyikan di mana. Rasanya Dira mau gila kalau menahan rindu untuk menghubungi Abim seperti ini.
"Huuffffttt.. gue harus ngapain ya biar tidur?" Tanya Dira pelan pada dirinya sendiri sambil menatap langit-langit kamar.
Diliriknya jam dinding yang menempel pada dinding di hadapan kasurnya. Ternyata jam masih menunjukkan pukul 9 malam lewat 15 menit. Memang sejak sampai ke hotel tadi, dirinya dan orang tuanya langsung makan malam bersama di dalam kamar saja. Kemudian Pradipta dan Meisya memilih tidur lebih dulu dan melarang Nadira untuk berisik ataupun mencari ponsel.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com