webnovel

Intan Dipanggil oleh Arsya

Sherina dengan cepat mengangguk sambil kedua tangannya masih tetap meraba-raba tangan kiri Cici, terkhusus di bagian jari manisnya. Cincin yang mengkilap, menggoda mata Sherina.

Tapi, bukan karena tak mampu membelinya. Melainkan taka da pasangan yang bisa memberikannya untuknya.

Bukan karena Sherina tidak banyak yang menyukainya. Hanya saja, memang jodoh belum mendekati dia saja.

Sama halnya dengan Hera.

Bedanya, kalau Sherina itu lebih ke heboh dan menunjukkan ketertarikkannya. Tidak dengan Hera yang sekarang masih kalut dengan pikirannya sendiri.

Hera masih memikirkan soal Arsya.

Sherina dan Cici yng sedari tadi banyak bicara pun mulai kembali disadarkan dengan sikap teman mereka yang tidak biasanya. Kembali lagi ke fase down, mereka pikir begitu.

"Si Hera oleng lagi ya?" tanya Cici sambil melihat pada Sherina.

Dibalas oleh Sherina dengan anggukkan dan Sherina pun menjawabnya, "ya. Pasti dia galau. Padahal, semalam dia diantar oleh Kak Arsya."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com