Santi mendengus pelan. "Aku bukan tipe cewek yang mementingkan jaim di saat lapar. Karena urusan perut itu sudah urusan masing-masing mau makan apapun"
Semesta senang mendengar ucapan Santi, karena Santi benar-benar tipe perempuan idaman yang sangat sukai. Kini giliran antrian mereka berdua yang tiba di depan kasir, Santi terkejut ketika totalan makan mereka berdua mencapai 200 ribu rupiah jika di total kan dalam kurs rupiah.
"Mahal banget makan pakai menu sederhana kaya gini berdua 200 ribu" gerutu Santi pelan.
Semesta tertawa. "Santi ini Vienna bukan warung makan Jakarta" bisik Semesta lirih.
Sementara Santi hanya mendengus pelan dan langsung menyantap makananya. Santi sangat senang karena sudah satu minggu ia tidak makan makanan dari Indonesia. Mereka berdua makan dengan lahap tanpa berbicara sama sekali. Karena mereka berdua tidak ingin kehilangan moment saat menyantap makanan tersebut.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com