webnovel

17

*saat sisi akan keluar dari pintu mobil rubi,

rubi menahan tangan sisi sambil berkata

"nanti pulangnya aku jemput"

"iya kak"jawab sisi,

sesampainya di kantin kampus sisi sedang asik dengan temen temannya tiba tiba Rio datang

"si apa kabar"

"ri..Rio kamu kuliah di sini juga"kaget sisi

"iya si,aku udah lama coba telpon kamu kok engga aktif sih"tanya Rio

"iya hp ku rusak"jawab sisi sekenanya aja,

"maaf Rio aku ada kelas"

"tapi si aku belum.."

saat Rio akan bertanya kenapa dulu sisi nangis,sisi pura pura ada kelas selain untuk menghindari pertanyaan Rio dia juga inget akan peringatan rubi untuk tidak bertemu Rio.

**jam pukul 15:30 sisi sedang berdiri di depan gerbang kampus menunggu rubi yang katanya mau jemput setelah menunggu sekitar 30menit rubi datang dan membunyikan klakson mobilnya

tinnnn....tinnnn

sisi melihat dan menghampiri mobil rubi sambil tersenyum,

dan alangkah terkejutnya sisi saat membuka pintu depan mobil

DEG jantung sisi berdebar keras antara ingin menangis dan lari menjauh,

"Alexa"

"hai prisilia"sapa lexa dengan senyum meremehkan,

saat sisi masih terkejut dengan kejadian ini tiba-tiba ada suara bariton memerintah

"kamu duduk belakang,lexa mau mampir ke apartemen"perintah rubi

"ta..tapi kak"mata sisi sudah berkaca-kaca.

rubi menatap tajam sisi tanpa berkata yang artinya tidak ada bantahan,akhirnya sisi pasrah naik di bagian belakang.

di dalam mobil rubi dan lexa bermesraan,pikir rubi tak masalah toh sisi tak ada perasaan padanya,sesungguhnya sisi merasakan sesak pada dadanya matanya mulai panas menahan air mata yang akan jatuh,

"sayang nanti abis dari apartemen kamu kita makan di luar yaa" manja lexa sambil bergelayut manja di lengan rubi,

"hmm"

"hmm apa??yang jelas dong"tanya lexa lagi

"iya apa pun mau mu"tegas rubi.

sisi melihat hal yang menjijikan itu sudah tak tahan lagi akhirnya angkat bicara,

"kak aku turun di depan aja"kata sisi

"kenapa"tanya rubi

"ada sesuatu yang mau aku beli"

dan tanpa basa basi langsung menghentikan mobilnya,sisi langsung turun dari mobil itu dan air matanya sudah tak bisa di tahan lagi,

sedangkan lexa merasa puas yang melihat kejadian itu.

sisi kecewa kenapa rubi tak menahannya untuk turun

kenapa harus sisi yang turun

kenapa bukan lexa yang pergi,

di sini yang istrinya rubi sisi bukan lexa,

pikiran itu terus berputar putar di kepalanya,

sisi menangis sambil menyusui jalan raya ke arah apartemennya,

dia berjalan dengan gontai seperti orang yang sudah putus asa,

tanpa terasa hujan pun turun mengguyur badan sisi, lengkap sudah penderitaan sisi,

bahkan langit pun tak mendukungnya

dia semakin sedih di sela sela hujan yang begitu lebat sisi berteriak

agrrrrrrrrhhh

"kenapa...kenapa seperti ini tuhan"

"aku lelah huhuuuuu aku... aku engga kuat" tangis sisi di dalam hujan itu,

tanpa di ketahui sisi ada seseorang yang memperhatikan sisi dari jauh dia iba dan berjalan mendekat ke arah sisi.