*
sisi sedang duduk di salah satu sudut meja untuk merayakan keberhasilannya dalam fashion show kali ini namun fikirannya tak berada di sana karena dia masih memikirkan anaknya yang butuh sosok seorang ayah ,namun jika dia harus mengatakan kebenaran saat ini dia belum siap ada ketakutan sendiri dalam hatinya dia takut jika melihat Rubi maka dinding yang dia bangun selama lebih lima tahun ini akan runtuh dan belum lagi jika Rubi akan mengambil Aldeva darinya dia tak akan sanggup jika harus berpisah dari anaknya karena anaknya lah kekuatan sisi menghadapi kehidupan yang sulit ini.
"sedang apa mrs.s"tanya seseorang lelaki tiba tiba datang dengan sebuket bunga dan membuyarkan semua lamunan sisi
"Rio..."jawab sisi sambil membalikan badan
"gak lucu yaa manggil aku dengan mrs.s jika aku tak memakai topeng ,kamu kan tau jika aku selama ini merahas..."omel sisi terputus ketika Rio menyodorkan bunga tulip putih
"iya..iya..maaf lain kali gak bakalan deh kaya gitu" jawab Rio sambil duduk di samping sisi
"kok kamu telat Dateng"tanya sisi
"tadi ada metteng dadakan si ,ini baru aja selesai dan aku langsung kesini" jawab Rio
yaa mereka masih berhubungan karena pertemuan tak sengaja antara sisi dan Rio di kantor tempat Rio bekerja melakukan kerja sama dengan perusahaan Morgan dan yang menangani proyek itu sisi
saat mereka sedang asik mengobrol Morgan datang dengan wajah yang tegang dan terlihat terburu buru
"sisi kakak mau bicara sebentar"Morgan langsung menarik sisi ke tempat yang tidak bising ,sedangkan sisi dan Rio bingun dengan tingkah morgan
sisi dan Rio mengikuti langkah Morgan setelah sampai di tempat yang sedikit hening sisi mulai bertanya
"ada apa kak"
"besok kakak akan pulang ke Indonesia dengan penerbangan pertama"
"kenapa mendadak ada apa???"
"ayah masuk rumah sakit"
"apa???...lalu ayah bagaimana... keadaan ayah gimana...aku ikut pulang...aku mau ketemu ayah"kata sisi yang mulai kalap mendengar jika ayahnya masuk rumah sakit
"sisi tenang...aku juga belum tau keadaan ayah gimana jadi kamu mending di sini dulu biar aku yang melihat keadaan ayah dulu "kata morgan namun sebelum pergi morgan menitipkan sisi dan anaknya kepada Rio
"tolong jagain sisi dan ponakan gue "
"iya kak pasti"jawab Rio mantap
sisi menatap punggung kakak nya yang semakin menjauh dia merasa sedih karena ingin menemui orang tuanya saja begitu sulit .
**
"mamiiii.."teriak Aldeva yang melihat ibunya muncul dari pintu namun saat melihat sosok di belakang ibunya dia semakin ceria
"om rioooo...om Rio Dateng"Aldeva lari menghampiri Rio
"jagoan om Rio udah nambah gede Brati udah bisa jagain mami yaa"Kata Rio sambil menggendong Aldeva
"baby boy mami di lupain nih "Rajuk sisi sambil berpura pura sedih
"aku udah gede jangan panggil baby boy mami"kata Aldeva dengan lucu nya membuat siapapun yang melihatnya ingin mencubit pipinya yang cabi itu
"hahaha iya Aldeva itu udah jadi lelaki dewasa"kata Rio sambil menurunkan Aldeva
mereka asik bercanda mungkin yang tak tahu akan mengira mereka adalah keluarga yang bahagia.