webnovel

Bab 7

"Kamu gak mau masuk ke dalam, Van! ketemu Papa dulu?," Tanya Lessya ketika Ivan sudah membukakan pintu mobil untuk Lessya, mereka sudah tiba di rumah besar milik keluarga Lessya.

" Sudah larut malam!" Jawab Ivan dengan tersenyum,

" Ayo masuk lah, Papa pasti senang ada kamu datang, Van!" Lessya terus membujuk Ivan bahkan sedikit memaksa, Lessya senang apabila Ivan bertamu dan mengobrol dengan Papa nya, yang arti nya Lessya bisa terlepas obrolan dengan Papa nya.

"Lain kali saja, terima kasih!." Jawab Ivan dan Lessya mengerutkan bibir nya, membuat Ivan tersenyum melihat nya.

"Yah sudah lah, selamat berakhir pekan, Van. Terima kasih untuk hari ini," ucap Lessya dan Ivan kembali tersenyum, Lessya menepuk bahu Ivan lalu masuk ke dalam rumah.

Di lirik nya jam tangan yang menghias pergelangan tangan nya.

"Sudah hampir jam 12 malam." Monolog nya sambil terus melangkah memasuki ruang tamu di rumah ini.

"Gimana acara nya?" Suara laki laki yang langsung membuat Lessya menghentikan langkah nya.

" Papa belum tidur?!" Tanya Lessya, lalu berjalan mendekat pada Papa nya yang melipat majalah lalu menyimpan nya di rak meja

'' Mana mungkin Seorang ayah bisa tidur, sebelum melihat anak perempuan nya kembali ke rumah." Jawab Papa tanpa senyum seperti biasanya

"Lessya bukan anak kecil lagi, Pah!" Keluh Lessya lalu duduk di samping Papa nya

" Kamu tetap anak kecil untuk Papa, Kecuali kamu sudah benar benar menikah dengan laki-laki yang baik, mungkin Papa bisa lebih tenang." Ucap Papa dan Lessya tersenyum, tanpa ragu Lessya merebahkan kepala nya di bahu Papa nya.

"Maaf...Lessya bikin Papa malu dan kecewa!." Jawab Lessya tulus, penyesalan nya begitu dalam, dan Papa menarik nafas nya berat, tapi tangan nya tergerak untuk membelai rambut Putri nya.

"Kamu pasti lelah, istirahat lah. Kevin sudah tidur di kamarnya."

"Papa juga tidur yah, ini udah malem banget!" Jawab Lessya. Lessya berdiri lalu di ikuti oleh Papa nya yang juga berdiri, berjalan menuju anak tangga

" Lessya lihat Kevin dulu Pah!" Pamit Lessya, Papa hanya mengangguk lalu Lessya membuka perlahan pintu kamar anak laki-laki nya.

Ruangan yang sudah redup, hanya lampu kamar yang menyala, Seorang baby sitter pun sudah tertidur di extra bed yang memang sengaja di siap kan untuk menemani Kevin tidur.

Lessya melangkah hati hati, tidak ingin membuat Kevin dan baby sitter nya terganggu akan kedatangan nya.

Lessya membungkukkan tubuh nya, mengusap rambut Raja kecil nya, lalu mencium kening nya.

"I Love You....Jagoan nya Mommy, selamat tidur my honey," ucap nya lirih.

Lessya berdiri tegak kembali, lalu berjalan meninggalkan kamar putra nya, mata nya berkaca-kaca, Lessya sadar, dia bukan ibu yang baik, dengan lemas Lessya membuka pintu kamar nya, melempar tas nya ke sofa, melepaskan heels nya sembarang lalu membuka pintu balkon kamar nya.

Di tarik nya udara malam yang dingin ini dengan rakus, Lessya merasa sesak setiap kembali ke rumah.

Pikirannya kembali berpusat pada Ferdi, Pertemuan nya tadi begitu membuat nya gagal untuk berpikir jernih, mood nya kembali rusak, rasa marah, rasa kecewa semua campur menjadi satu.

"Gak bener otak gw !" Monolog Lessya, Lessya kembali menutup pintu balkon, dia mengambil tas nya lagi dan dengan cepat lessya mengeluarkan mobil dari garasi.

" Saya ga pulang malem ini, saya ke rumah Rita!" Ucap Lessya ketika satpam di rumah nya terlihat cemas melihat Lessya pergi di tengah malam ini.

" Ayo...buka pager besi nya, Pak!" Lessya sedikit membentak laki laki yang masih berdiri di samping mobil Lessya.

"Tapi non..."

"Saya bisa buka pagar itu sendiri!" Ucap Lessya, dengan membuka pintu mobil nya.

Satpam yang takut pada Lessya pun, akhir nya berlari kecil, membukakan pintu pagar tinggi untuk mobil Lessya, dengan cepat Lessya menginjak gas mobil nya dan pergi meninggalkan rumah.

"Semua karna kamu...Fer!" Keluh Lessya lalu semakin dalam menginjak pedal gas di mobil nya.

Dengan musik keras di mobil nya, Lessya terus mengendarai mobil nya, jauh di lubuk hati nya, masih ada sedikit cinta untuk Ferdi, karna Ferdi adalah impian nya saat dulu, Ferdi adalah laki laki yang begitu Lessya cintai dan sayangi 6 tahun lalu, lalu kemudian Lessya tertawa sendiri.

"Cinta....bahkan gue sendiri Jijik ngucapin nya." Ucap Lessya, dengan semua perasaan nya, dengan semua pikiran berat nya, Lessya bingung akan kemana malam ini.

"Musrro !" ucap Lessya sendiri, dia tertawa kecil lalu mulai menentukan arah mobil nya.

Lessya memarkirkan mobil nya di basement, ini adalah hotel tempat Lessya menghadiri acara car exhibition, hanya saja tujuan nya saat ini adalah ke In house diskotik nya, dimana tempat ini adalah pilihan yang aman untuk dia datangi seorang diri.

Dengan langkah pasti Lessya masuk le dalam diskotik, sudah ramai orang disini, menari dan menggerak kan tubuh mereka mengikuti musik keras di terangi lampu redup berwarna warni.

Semua orang yang datang ke tempat ini tentu saja ingin melupakan kepenatan nya, begitu juga diri nya, Lessya ingin bahagia malam ini.

Lessya memilih satu table yang kosong, dengan gerakan tangan nya, Lessya memanggil waiter untuk melayani nya.

" Long island, Please " Ucap Lessya pada pelayan laki laki, laki laki itu hanya tersenyum dan segera mengambil pesanan Lessya.

Lessya yang duduk di sofa, mulai menggerakan tubuh nya mengikuti alunan musik disco, dan saat pelayan itu datang, Lessya dengan cepat meraih nya, Lessya langsung meminum minuman nya dengan cepat, mengeluarkan satu card dari dompet nya.

"Keep my card, Please."

"Bawa kan saya beberapa botol lagi untuk malam ini." ucap Lessya dengan suara yang berat.

Pelayan tersebut lagi lagi hanya tersenyum, hal yang biasa untuk nya, banyak orang melakukan hal serupa seperti Lesyya dan dengan cepat beberapa botol minuman datang, Lessya tersenyum pada waiter itu, memberikan beberapa lembar uang merah sebagai bentuk kepuasan atas pelayanan nya.

Lessya mengambil sebungkus rokok di dalam tas nya, membakar nya dan terus menikmati malam ini.

Suara musik yang keras, pengaruh alkohol yang sudah berkerja, membuat Lessya seolah terbang bersama lagu yang di dengar nya.

" Loe terlambat Fer.....Gw udah ga mau cinta ke loe!." Racau Lessya dengan tertawa

"Kenapa loe ga pake kesempatan saat gw minta legalitas soal Kevin, Hah!"

"Kenapa loe malah bikin gw jadi janda muda yang gak bahagia!."

"Gw janda Ferrrrrdddiii" Lessya terus meracau dan sesekali dia tertawa