webnovel

# 5 Ide gila Ibram

Di hari selasa Pagi yang cerah kelas 10 Studi seperti biasa selalu ramai. Hari ini para guru mengadakan rapat akhir bulan di kantor. Para siswa hanya diberikan tugas kelas. Ara mengambil ponsel Ibram dan mendengarkan lagi lagu yang dinyanyikan Haru. Ara menikmati lagu tersebut dan hafal akan liriknya. Tiba-tiba Ibram mencabut hadphone yang dipakai Ara.

"Kau melakukannya lagi? Mendengarkan saja tidak akan bisa bertemu dengannya"

"Aku harus bagaimana?"

"Apanya?"

"Kurasa aku menyukai seseorang!"

"MWOOOOO!!!!!"

Teriakan keras Ibram membuat aktivitas seluruh kelas terdiam. Disaat itu Haru akan pergi ke toilet dan melewati kelas 10 Studi yang ramai. Disaat itu juga Haru mendengar teriakan Ibram. Dia terhenti didepan kelas Ara. Disaat itu juga Ara melihat kejendela kelas. Dia seperti melihat Haru yang ditemuinya di sungai hangang. Ara langsung berlari membuka pintu kelas dan melihat apakah benar yang dilihatnya adalah Haru. Ternyata langkah Haru lebih cepat daripada langkah Ara. Haru sudah sampai toilet.

"Loohh...Tadi aku seperti melihat cowok itu"

"Siapa Ra?"

"Enggak...Bukan siapa-siapa"

Ara membohongi Ibram. Sepulang sekolah Ara berencana akan pergi ke sungai Han siapa tau dia bertemu lagi dengan Haru. Begitu juga Haru, Dia juga akan berencana pergi ke sungai Han.

***

Seperti biasa sepulang sekolah Haru dan Ara pergi ke sungai Han. Namun mereka belum dipertemukan dihari itu. Hari-hari berikutnya mereka juga pergi kesungai Han namun masih Nihil. Hingga satu minggu berlalu mereka mencari satu sama lain. Ara sudah berharap jika dihari itu dia bertemu dengan Haru namun Harapannya pupus ketika dia melihat seseorang yang hanya mirip dengan Haru.

Sepulang sekolah Trio Wekwek seperti biasa berlatih musik di studio musik.  Mereka bertiga akan berlatih bernyanyi. Trio wekwek akan membentuk sebuah band. Bukannya berlatih, Ara malah melamun memikirkan pria yang dia cari. Edo memainkan Drum dengan keras dan antusias. Edo terlihat lelah melihat Ara yang terus mencari seseorang yang mungkin hanya imajinasinya saja.

"Aku tahu kau sedang memikirkan dia sambil mengeluh kan?"

"Bagaimana jika aku tidak akan pernah melihatnya lagi?"

Ara mengeluh pada Edo pencariannya tentang laki-laki itu selama beberapa hari tidak ada hasil.

"Yaaaaa.....Ara-ya....Ini tidak ada waktu bagimu untuk memikirkan tentang pria itu"

Ibram terlihat emosi ketika melihat Ara mengeluh tentang seorang pria. Ibram berteriak hingga otot-otot lehernya akan keluar.

"Kau ini gila ya? Kenapa kau malah berteriak pada Ara?"

Edo beradu mulut dengan Ibram

"Ara sudah bekerja keras melebihi kita"

"Yaaaa.....yang tidak masuk akal itu kamu. Ara hanya melihat pria itu sekali, jadi bagaimana bisa dia jatuh cinta padanya? Itu hanya halusinasi Ara saja. Ra, jangan berlebihan dong!"

Ibram melihat Ara penuh amarah

"Ini tidak lucu Ra!"

"Yaa Ibram...!"

"Waeeee....???"

Ara dan Ibram mulai tersulut emosi karena Pria khayalan Ara.

"Ibram...Apakah kamu tidak pernah menyukai seseorang? Aku merindukannya ketika membuka mata, aku memikirkannya ketika aku bernafas, dan ketika tidur aku hanya memimpikan tentang dia. Kamu akan menyadarinya ketika kamu sudah jatuh cinta. Jadi jangan bicara seperti itu lagi tentang dia"

Ara lelah berdebat dengan mereka berdua akhirnya Ara memutuskan untuk pergi dari studio musik itu.

"Yaaa....Heiii....Bukan itu yang aku maksud Ra...."

Ibram dan Edo mengejar Ara. Latihan musik pun batal karena perdebatan kecil tentang pria khayalan Ara.

***

Pagi yang cerah namun terlihat mendung bagi Ara. Dia menyusuri taman sekolah dengan raut wajah penuh kesedihan. Kedua sahabatnya tidak pernah mengerti tentang perasaannya hingga berdebat. Hanya nada dari laki-laki yang dia temui di sungai hangang yang membuat nyaman bagi Ara untuk menghilangkan semua kesedihan saat ini.

"Ra...Maafin aku ya!"

Tiba-tiba saja Ibram dari belakang mengulurkan tangan kepada Ara untuk meminta maaf atas insiden yang terjadi di studio music. Ara terlihat biasa saja karena memang Ibram dan Edo adalah sahabatnya. Ara melepaskan handphone dari telinganya.

"Yaaa...Ibram...Kenapa minta maaf?"

"Kejadian kemarin membuat kita menjadi menjauh satu sama lain"

"Enggak kok"

"Ini semua memang salahku. Aku nggak pernah mengerti semua tentang perasaanmu Ra. Kita sudah bertahun-tahun mengenalmu namun aku tidak pernah melihatmu seantusias ini pada seorang pria"

"Ketika mendengar lagu ini aku teringat seseorang ketika aku kelas 5 SD. Aku lupa namanya. Sebelum dia pergi aku dinyanyikan lagu olehnya dan berjanji dia akan kembali lagi untuk menemuiku"

"Ketika di sungai hangang aku yakin kalau dia pria yang menyanyikan lagu itu"

Flasback

Haru yang sudah memasuki jenjang SMP di korea akan pindah ke luar Negeri. Ke Indonesia. Sedangkan Ara waktu itu masih duduk dibangku kelas 5 SD. Haru dan Ara mengenal satu sama lain karena mereka waktu itu tinggal dalam satu komplek dikampung Hanok Bukchon. Sebelum Haru pergi dia menyanyikan sepenggal lagu untuk Ara agar Ara tidak bersedih saat Haru pergi. Haru berjanji pada Ara jika suatu saat Haru akan menemuinya kembali

"Jangan bersedih. Aku akan datang padamu lagi"

"Janji? Apakah kamu berjanji padaku akan datang lagi?"

Ara menunjukkan jari kelingkingnya kepada Haru agar Haru berjanji padanya.

"Aku Janji"

Haru mengaitkan kelingking Ara tanda Haru berjanji untuk kembali pada Ara.

Flasback out.

"Kenapa dia tidak mengenalmu ketika kamu berada didepannya?"

Ibram terlihat sedikit emosi pada Pria itu.

"Mungkin dia lupa dan mengira aku adalah orang lain. Kita sudah bertahun-tahun tidak bertemu dan berkabar. Wajar jika saling melupakan"

"Daripada kamu memikirkan pria yang tidak jelas bagaimana kalau kita berlatih di ruang musik?"

"Mwooooo....???? Ruangan musik hanya untuk anak musik bram!"

Ara kaget dengan ide Ibram yang tiba-tiba menjadi gila. Ruangan Musik tidak bisa dipakai oleh siswa lain selain siswa musik.

"Ketika sore sepulang sekolah kita mengendap-endap masuk keruangan musik lewat jendela. Bagaimana?"

Ide gila Ibram malah menjadi petaka bagi Ara ketika Ara menyetujuinya. Ara, Ibram dan Edo ketahuan oleh CCTV yang berada diruangan musik.

***

Pagi hari Trio Wekwek, Ara, Edo dan Ibram dipanggil keruangan guru untuk mengakui kesalahannya. Mereka terekam cctv ketika mengendap-endap untuk berlatih di ruang musik.

"Saya tidak mau tahu. Besok kalian bawa Orang tua kalian datang menemui saya dikantor guru"

"Anak berandalan seperti kalian kenapa bisa masuk disekolah yang bagus ini. Membuat kotor sekolah saja"

Salah satu guru yang tidak menyukai mereka bertiga disekolah karena sering membuat onar.

"Tapi kami hanya meminjam sebentar pak"

"Diam!!! Peraturan sekolah ya harus ditepati. Kamu? apakah kamu siswa beasiswa?"

Guru menunjuk Ara dan menyalahkan Ara.

"Kamu perempuan tapi kelakuan kamu seperti anak yang tidak diurus. Sudah sana keluar. Jangan lupa besok orang tua kalian suruh datang menemui saya"

"Neee...."