Sepertinya, memang sudah sebuah warisan dari Lily bahwa setiap mengandung Kana sering mual dan muntah. Pagi ini, Kana juga terbangun saat pagi-pagi buta dan berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan cemilan yang ia makan saat tengah malam.
" Duh, gak enak banget " ringis Kana sambil membasuh wajahnya dengan air.
Damian menyodorkan air hangat yang sudah ia siapkan barusan, " minum, sayang. "
Kana menerima sodoran gelas itu dan meminumnya perlahan. Matanya melirik Damian yang berdiri di sebelahnya, " kamu kebangun?" tanya Kana.
" Enggak, aku memang gak bisa tidur sejak kemarin malam " jawab Damian.
" Kenapa? "
" Terlalu bahagia, dan aku menatap wajah kamu sepanjang malam. Rasanya aku sulit membiarkan waktu berlalu tanpa melihat kamu, aku juga masih gak menyangka kita bisa punya anak lagi secepat ini, " aku Damian jujur.
" Gimana gak cepat kalau kamu kurung aku untuk dijadikan mesin penghasil anak?" sindir Kana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com