Dae Hyun mendesah berat. Jika sikap Soo Yin sudah manja seperti itu, pura-pura marah juga tidak ada gunanya lagi. Mana mungkin tega tetap bersikap dingin jika Soo Yin sudah memeluknya.
"Aku sama sekali tidak marah padamu. Pergilah tidur, aku tidak akan mengganggumu," ujar Dae Hyun dengan nada datar. Tangannya tetap bergerak untuk mengiris sayuran karena ingin membuat ramyeon sebagai pengganjal perut. Meski ada bibi Xia tapi Dae Hyun tidak ingin terlalu merepotkan di saat hampir tengah malam seperti ini.
"Bohong, kau pasti menyesal dan kecewa karena memiliki istri yang tidak bisa diandalkan dan selalu menyusahkan seperti diriku," ujar Soo Yin dengan sendu.
Dae Hyun meletakan kembali pisaunya di atas meja. Lalu memegang tangan Soo Yin yang berada di perutnya. Dengan perlahan membalikkan tubuhnya menghadap ke arah istrinya. Sebenarnya ia sangat tidak suka jika Soo Yin sampai berbicara seperti itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com