“Mir? Are u ....”
“Not me!” bantah Miranda keras, ketika aku mencoba konfirmasi atas sikapnya.
“Kalau memang bukan kalian? Lalu siapa? Yang tahu tentang kehamilanku cuma kalian.” Aku bersikukuh, meminta penjelasan pada dua tersangka di hadapanku.
“Ya ... mungkin saja dokter itu, atau perawat di sana. Jangan lupa, kemarin kamu dirawat, di rumah sakit salah satu teman kita!” Miranda masih mencoba membela diri, meski mimik wajahnya sudah sangat menjelaskan semuanya.
Aku bukan ingin asal tuduh. Namun, kurasa kalian pun akan bisa membedakan, mana orang yang sedang ketakutan karena terciduk, mana yang tidak, iya kan? Miranda bahkan sudah tak berani menatap mataku, dan terus meliarkan pandangannya ke sembarang arah. Nah, gimana aku gak curiga, coba?
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com