webnovel

Reruntuhan, Harta Peninggalan (20)

Editor: AL_Squad

Sinar dingin dan jernih melintas di mata Gu Ruoyun tetapi wajahnya yang anggun dan cerah tetap acuh tak acuh.

"Menurut pendapatku, bergabung dengan sebuah kelompok akan menyebabkan diriku dibatasi! Karena itu, aku tak akan pernah menyetujui permintaanmu."

Selain itu, tidak ada gunanya menyerahkan kebebasannya untuk mengabdikan pelayanan pada satu Lembah Angin saja.

"Jika memang begitu, Nona Gu, aku harap kamu tidak melupakan keputusanmu hari ini."

Mata Tetua Bai menjadi suram dan suaranya tak lagi membawa nada yang ramah. Sebaliknya, kini dipenuhi aura dingin.

"Jika tak ada hal lain lagi, aku akan pergi sekarang."

Gu Ruoyun menatap Tetua Bai sambil berbicara dengan nada acuh tak acuh.

"Silahkan."

Tetua Bai mendengus sebelum menutup mata dan tidak mengatakan apapun. Gu Ruoyun tidak menunda lagi ketika langsung berbalik dan berjalan keluar dari ruang penginapan. Dia tidak repot-repot untuk menoleh pada Tetua Bai.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com