webnovel

Leng Qingqiu

Editor: Wave Literature

Ketika Shen Qinglan keluar dari stasiun, langit sudah benar-benar gelap. Dia mendongak dan memandang ke langit malam, malam ini tidak ada bulan. Langit penuh dengan bintang, ini adalah pemandangan yang tidak bisa dilihat di ibu kota.

Dia menghentikan taksi dengan santai lalu memberitahukan alamatnya.

Di jalan dia menerima beberapa pesan Wechat. Semuanya dari Yu Xiaoxuan yang menanyakan ke mana dia pergi. Shen Qinglan hanya menjawab bahwa dia pergi ke Hangzhou, lalu dia keluar dari Wechat.

Wechat ini dipasangkan dengan paksa oleh Yu Xiaoxuan hari itu saat Fang Tong menggodanya datang dari jaman kuno karena tidak memakai Wechat. Di dalam Wechat-nya hanya ada beberapa orang dari asramanya, ditambah dengan grup kelasnya.

Tetapi Yu Xiaoxuan yang mengetahui bahwa ternyata Shen Qinglan telah pergi ke Hangzhou pun ribut meminta agar Shen Qinglan membawakan produk khas Hangzhou, kalau tidak dia tidak akan diperbolehkan masuk ke dalam kamar asrama.

Shen Qinglan tersenyum kecil lalu mengetik sebuah kata 'iya'.

Ketika dia baru saja meletakkan ponsel, ada telepon yang masuk. Itu adalah panggilan telepon dari Daniel.

"Aduh, nona besarku, akhirnya kamu mau menerima telepon." Baru saja dia mengangkatnya, langsung terdengar suara cemas Daniel dari ujung telepon.

"Ada perlu apa?" Raut wajah Shen Qinglan tetap tenang, tetapi Daniel di ujung sebelah telepon seketika mengamuk.

"Ada perlu apa? Kamu masih bisa bertanya kepadaku ada perlu apa? Nona besarku, apa kamu sudah sepenuhnya melupakan hal yang kukatakan kepadamu bulan lalu?"

Alis cantik Shen Qinglan agak berkerut, dia benar-benar tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Daniel.

Walaupun tidak dapat melihatnya, tapi Daniel tahu bahwa nona besar ini pasti sudah lupa, air mata pun mengalir memenuhi wajahnya, "Waktu itu aku sudah berkata kepadamu, bulan ini di Hangzhou akan diadakan sebuah pameran lukisan karya pelukis muda. Asosiasi juga mengundangmu dan berharap agar kamu bisa ikut berpartisipasi. Jangan katakan kepadaku kalau kamu sudah melupakan hal ini."

Shen Qinglan benar-benar lupa. Daniel mengatakan hal itu kepadanya tepat seminggu sebelum Nenek Shen meninggal dunia. Waktu itu mana mungkin dia berminat untuk mengikuti pameran apa pun.

"Iya, aku lupa." Shen Qinglan menganggap Daniel belum cukup terprovokasi, dia pun memberinya sebuah jawaban yang pasti.

Kali ini Daniel benar-benar putus asa. Untuk yang ke seribu delapan ratus kalinya dia memarahi dirinya sendiri dalam hati, mengapa dulu dia menyanggupi untuk menjadi manajer Shen Qinglan terkutuk ini. Pasti waktu itu otaknya kemasukan air lalu terjepit pintu, pasti begitu!

"Ya Tuhanku, aku sudah berjanji kepada pihak pengundang bahwa kamu pasti akan ikut. Sekarang bagaimana? Kalau tidak ada karya, apa kamu ingin agar penyelenggara mengosongkannya? Walaupun saat ini lukisanmu memiliki nilai pasar yang bagus, tapi kalau seperti ini, kelak siapa di lingkungan ini yang masih berani mengundangmu?" Daniel berputar-putar dengan cemas di tempatnya. Seandainya saat ini Shen Qinglan ada di hadapannya, dia pasti akan menerjang masuk dan menggigitnya sampai mati.

Shen Qinglan sebenarnya tidak peduli dengan semua ini. Dia melukis sepenuhnya hanya karena minat sesaat dan sama sekali tidak bermaksud untuk menjadikannya mata pencaharian. Kalau tidak dia juga tidak akan menggunakan nama pena Leng Qingqiu. Dengan begitu, dilihat dari latar belakang keluarga Shen, maka harga lukisannya akan jauh lebih tinggi daripada sekarang.

"Saat ini aku berada di Hangzhou. Lukisan yang kamu inginkan sudah kusiapkan." Satu kalimat dari Shen Qinglan seketika menyela ocehan Daniel.

"Apa kamu bilang? Kamu ada di Hangzhou? Kamu tidak sedang membohongiku? Lalu lukisannya, apa dibawa juga?" Daniel bersemangat. Kalau Shen Qinglan ada di Hangzhou, maka itu akan mudah. Tapi dia langsung berpikir, tidak benar, Shen Qinglan tidak pernah muncul di luar. Mengapa kali ini dia tiba-tiba datang ke Hangzhou, apalagi membawa lukisan?

Di dunia ini, orang yang mengetahui bahwa Leng Qingqiu sang pelukis muda terkenal adalah Shen Qinglan mungkin hanya dia sendiri yang adalah manajernya.

"Aku sudah menyimpan karyanya di rumah, kuncinya ada pada penjaga. Kamu bisa mengambilnya sendiri."

"Bagus sekali, masih ada waktu seminggu sebelum pameran, untung saja sempat. Sekarang aku akan langsung ke rumahmu untuk mengambil lukisan." Daniel bereaksi cepat lalu segera menuju ke tempat parkir.

"Oh ya, setelah pameran selesai akan ada acara ramah-tamah pelukis muda. Karena kamu ada di Hangzhou, pergilah berpartisipasi, berkenalan dengan pelukis lainnya. Semuanya berada dalam lingkaran yang sama, mengumpulkan lebih banyak koneksi adalah hal yang bagus."

"Tidak, kamu mewakili aku saja untuk menghadirinya. Untuk sementara aku masih belum ingin diketahui orang lain." Shen Qinglan menolak.

Daniel juga tidak kecewa, toh ini juga bukan pertama kalinya.

"Baiklah kalau begitu. Kali ini untuk apa kamu ke Hangzhou?" Mengetahui bahwa sudah ada solusi dengan lukisannya, Daniel pun tidak tergesa-gesa dan mulai berminat untuk memperhatikan rencana perjalanan Shen Qinglan.

"Mengumpulkan materi."

Daniel pun puas. Bagus kalau mengumpulkan materi. Dengan melakukannya baru dia bisa menghasilkan karya, kalau ada karya maka ada popularitas.

Leng Qingqiu adalah pelukis muda yang tiba-tiba muncul tiga tahun yang lalu. Nama dan marganya tidak diketahui, juga tidak diketahui apakah dia laki-laki atau perempuan. Dia terkenal karena gambarnya yang halus, warna yang berani, dan komposisi yang unik. Dia sangat mahir menggunakan kuas, awalnya dia dikira orang tua. Kemudian Daniel keluar dan berbicara, mengonfirmasi bahwa Leng Qingqiu adalah seorang anak muda.

Siapa Daniel? Dia adalah agen terkenal di kalangan pelukis. Karya-karya pelukis yang diwakili olehnya nantinya bisa dijual dengan harga tinggi. Banyak pelukis terkenal yang mengundangnya untuk menjadi manajer mereka tetapi ditolaknya, dia hanya mau menjadi agen bagi karya pelukis tertentu.

Tetapi tiga tahun yang lalu, Daniel tiba-tiba mengumumkan bahwa dia tidak akan mewakili karya siapa pun lagi dan hanya khusus menjadi agen Leng Qingqiu. Begitu keluar, berita ini langsung mengejutkan dunia pelukis.

Semua orang menebak-nebak siapa sebenarnya Leng Qingqiu ini. Tapi setelah tiga tahun berlalu, Leng Qingqiu tidak pernah muncul di depan orang. Kalau bukan karena sesekali ada karyanya yang tersebar keluar, mungkin orang-orang akan mengira kalau dia adalah tokoh fiktif.

Leng Qingqiu bagaikan teka-teki, tidak diketahui namanya, tidak diketahui rupanya, tidak diketahui umurnya, juga tidak diketahui latar belakang keluarganya. Selain sebuah nama pena yaitu Leng Qingqiu dan bahwa dia adalah seorang wanita muda, tidak ada hal lain yang diketahui tentangnya.

Karyanya sangat sedikit, tapi masing-masing adalah sebuah masterpiece. Semua orang di luar berkata, Leng Qingqiu pasti orang yang sangat keras terhadap dirinya sendiri, yang lebih memilih kualitas dibanding kuantitas.

Pertama kali mendengar hal ini, Daniel mencibir lalu tersenyum sinis. Dari mana dia lebih memilih kualitas dibanding kuantitas? Dia cuma malas dan hanya melukis di saat senang. Kalau tidak senang, selama setengah tahun dia tidak akan menggerakkan kuasnya.

Itulah mengapa Daniel begitu gembira ketika mendengar bahwa Shen Qinglan akan mengumpulkan materi.