webnovel

Panas Sekali

Editor: Wave Literature

Selanjutnya, sosok yang berjubah biru itu pun menarik pengawal ketujuh langsung masuk ke pelukannya. "Xiao Qiqi, siapa yang menyuruhmu seenaknya menyentuh pria lain!" kata Du Heng yang pura-pura marah. Selesai bicara, dia ingin mencium bibir merah pengawal ketujuh sebagai hukuman, tapi yang ada pengawal ketujuh malah menamparnya.

Wajah grogi dan cemas pengawal ketujuh pun telah hilang ketika mendengar Nyonya kecil sudah bangun dan tidak apa-apa. Ekspresi wajahnya kemudian kembali menjadi dingin dan kaku. Dia lalu mendorong pria yang menempel padanya, berbalik, dan melanjutkan melakukan pekerjaan yang serius. Du Heng mengerutkan bibirnya, walau wajahnya sakit karena ditampar, tapi hatinya sungguh bahagia.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com