Tangan Akira melambai untuk menghentikan taksi. Tapi tidak ada angkutan umum yang berhenti. Beruntung dia bertemu dengan pembantunya yang telah diusir dari kediaman Kyle malam itu dan memutuskan untuk kembali ke rumah kakaknya untuk sementara waktu.
"Nyonya muda." Bibi Anne menyapa majikan mudanya yang tampak bingung di pinggir jalan.
bibi Anne baru saja akan pergi ke pemakaman nyonya Jasmine Kyle, yang merupakan ibu dari Akira. bibi Anne mendengar berita kematian majikannya dari buletin televisi dan beberapa surat kabar yang dibelinya pagi itu.
bibi Anne segera meminta sopir taksi yang dia tumpangi untuk menepi dan mendekati Akira yang berdiri di seberang jalan. Setelah itu, taksi berhenti tepat di depan Akira. Gadis cantik ini dengan cepat masuk ke dalam taksi, bahkan tanpa melihat ke dalam taksi.
"Tuan, tolong antar saya ke alamat ini." Akira berkata dengan tergesa-gesa ketika dia masuk ke dalam mobil. Saat Akira masuk dan duduk di jok belakang. Gadis cantik ini melihat pelayan setianya duduk di dalam mobil dan tersenyum padanya.
"Nyonya muda." Sambutan Tante Anne pun langsung diikuti dengan pelukan hangat. Pelayan wanita ini tidak bisa lagi menahan air matanya ketika dia bertemu gadis mudanya. Anne berpikir bahwa dia tidak akan pernah bisa bertemu dan memeluk gadis cantik yang selalu berada di bawah asuhan dan pengawasannya.
"Bibi..." Akira terdiam dan tertegun. Gadis cantik ini merasa bingung. Mengapa pelayan di taksi yang dia tumpangi ini bisa? Bukankah seharusnya pelayan kepercayaan ibunya ada di rumah Kyle sekarang. Bahkan tidak berkeliaran di jalan seperti ini. Dalam hati Akira, dia merasa ada yang tidak beres dan Bibi Anne bersembunyi dari Akira.
"Bibi Anne. Kenapa kamu di luar jam segini? Bukankah kamu seharusnya di rumah?" Akira bertanya pada pelayan itu. Namun Anne terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Akira sama sekali.
"Ceritanya panjang, nona muda. Biarkan aku mengantarmu pulang dulu." Bibi Anne berkata kepada Akira. Pelayan wanita ini kemudian melepas mantel hangat yang dikenakannya untuk menutupi gadis mudanya yang praktis setengah telanjang. Tidak tahu apa yang terjadi pada wanita muda tadi malam sampai dia keluar di jalan dengan pakaian tidak senonoh. Tapi apa pun itu, Bibi Anne tidak berani bertanya lebih jauh kepada Akira. Apalagi gadis itu kini dalam keadaan sedih karena kehilangan ibunya yang sangat ia sayangi. Anne tidak ingin menambah luka Akira dengan mengungkit masalah pribadi nonanya. Yang penting bagi Anne sekarang adalah dia bisa melihat bahwa Akira baik-baik saja. Meski ada beberapa lebam di sekujur tubuh gadis cantik itu.
"Terima kasih." Akira berkata, dia menerima mantel hangat dan mengenakannya dengan baik di tubuhnya. Dia tahu bahwa situasinya saat ini sangat memalukan. Jangankan para pelayan, setiap orang yang melihatnya juga akan merasa jijik dan aneh melihat seorang gadis muda berkeliaran di jalanan dengan masih mengenakan pakaian tidur yang sangat minim dan seksi. Tapi sudahlah, dia akan menjelaskan semua itu kepada pelayan saat dia tiba di rumah Kyle nanti. Yang penting bagi Akira sekarang adalah dia bisa menghadiri pemakaman ibunya.
---------
Kediaman Kyle
Semua orang di tempat itu terlihat mengenakan pakaian serba hitam, termasuk Jason Kyle dan pacarnya Jenifer.
Jenifer masih terlihat cantik dengan gaun hitam yang dikenakannya, ditambah topi dan kacamata yang serasi. Wanita cantik ini terlihat sangat dekat dan selalu menempel padanya kemanapun Jason pergi. Padahal hari ini adalah hari pemakaman istri sah Jason yang merupakan ibunda Akira. Keduanya tampak tak segan-segan menunjukkan kedekatan keduanya, meski di tempat itu banyak orang. Tak hanya para pelayan, karyawan perusahaan Kyle yang datang menyampaikan belasungkawa atas wanita cantik yang tergabung dalam grup Kyle itu. Bahkan di antara mereka juga ada kerabat dekat dan beberapa orang penting dari kota A.
"Jason, kami turut berduka cita atas meninggalnya saudara perempuan kami tercinta Jasmine Kyle. Jasmine adalah wanita yang sangat baik dan cantik, dan telah banyak berkorban untuk keluarga kami." Kata salah satu rekan bisnis perusahaan Kyle yang juga kerabat Jasmine Kyle, yaitu Steven Kyle yang merupakan saudara tiri Jasmine Kyle.
Steve kemudian meraih bahu Jason dan memeluknya sambil tersenyum. "Jason, jangan kira kamu bisa mengendalikan harta Jasmine. Akulah yang lebih berhak atas semua ini." Steven Kyle berkata pada dirinya sendiri. Steven telah menunggu saat ini untuk waktu yang lama. Momen di mana dia bisa mengambil alih warisan keluarganya. Ketika Jasmine masih hidup, Steve kehilangan kesempatan karena dia hanya anak tiri dan Jasmine adalah anak kandung dan satu-satunya penerus Keluarga Kyle.