Masa kencan yang indah sudah berakhir. Guin dan Gavin kembali melakukan aktifitas seperti biasa.
Seseorang yang tidak Guin kenal, menyeret Guin menjauhi pintu kantor. Guin spontan saja ikut karena terkejut.
"Nona, maaf! Apa Anda bisa melepaskan tangan saya?" tanya Guin sembari menarik tangannya.
Tangan Guin dilepaskan. 'Kata Paman, Istrinya lupa ingatan tapi kenapa wanita ini ada di sini?' batinnya.
"Maaf! Seharusnya saya mengundang Anda dengan sopan tapi karena saya tidak sabar ingin bertemu Anda, saya jadi melakukan hal ini," ucapnya.
"Apa Nona mengenal saya?" tanya Guin.
"Nama saya Friezil. Tunangan Gavin. Nona pasti tidak asing dengan nama itu, bukan?"
Deg...
Friezil menekankan kata tunangan. Ada sesuatu yang membuat hati Guin seakan teriris. Namun, Guin tidak mudah menunjukkan ekspresinya.
"Calon Nyonya Gavin, apa Anda memiliki keperluan dengan saya?" tanya Guin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com