Guin berjalan di depan Gavin. Rasa kesal karena Gavin terus saja mengusilinya. Guin akhirnya merajuk, seperti kekasih yang sedang bertengkar.
Taman tidak jauh dari tempat yang pertama kali disinggahi. Mereka tidak membawa mobil dan membiarkan mobil mereka terparkir di sana.
Gavin mencolek pipi Guin. "Hei, jangan lama-lama marahnya," kata Gavin.
"Pergi sana! Aku mau jalan-jalan sendirian," kata Guin.
"Aku cuma bercanda. Ayolah, Guin," rayu Gavin.
"Aku sedang tidak ingin bercanda."
Mereka berjalan dipinggir. Melewati beberapa orang yang juga melewati mereka berdua.
Entah dari mana datangnya. Ada motor yang melaju kencang, seakan-akan memang bertujuan untuk membuat Guin terluka.
Brummmmmmmm...
Gavin menoleh. "Guin, hati-hati!" teriak Gavin.
Greppppp!
Gavin merangkul pinggangnya dan membuat Guin bisa menghindari celaka yang hampir saja terjadi.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com