Brum... Brum... Brum...
Gavin menggunakan mobil kantor untuk mengantar Guin pulang. Guin benar-benar tak berdaya kalau Gavin sudah mulai mengaturnya tapi anehnya, Guin tidak merasa kesal apalagi marah tapi sebaliknya. Guin merasa senang.
"Mau makan apa?" tanya Gavin.
"Apa saja!" jawab Guin singkat.
Gavin menghela nafasnya. Dia tidak berhenti diretoran manapun. Dia langsung menuju apartement milik Guin.
"Tidak beli makanan?" tanya Guin.
Gavin mengurangi kecepatannya. Dia menoleh dan tersenyum. "Pakai layanan pesan antar saja. Lagipula, membutuhkan waktu untuk menunggu,' jawab Gavin.
"Kan sudah sewajarnya kalau harus menunggu."
"Waktuku bersamamu terlalu berharga untuk diganggu dengan urusan menunggu."
Guin langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Jantungnya berdebar hebat. Guin menyembunyikan wajahnya yang merona.
'Lagi-lagi dia seperti ahli merayu. Apa aku terlihat murahan?' batin Guin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com