Malam sudah berlalu. Guin memakai rok berwarna coklat dengan kombinasi kemeja warna putih.
Guin bisa masuk ke dalam ruangan hanya dengan kartu hitam yang Gavin berikan secara pribadi.
Setiap ruangan di divisi, atau ruangan setiap bagian apapun, hanya bisa dimasuki oleh orang yang memiliki kartu.
Friezil memiliki kartu namun dia hanya seorang diri di dalam ruangan itu. Selain dia, tidak ada siapapun.
Ruangan Guin berada di depan ruangan Gavin. Namun ruangan itu seperti berbentuk bianglala. Gavin bisa sesukanya memutar ruangan Guin saat ada Friezil.
"Gara-gara si mesum itu, semalam aku tidak bisa tidur. Astaga!" gumam Guin sembari duduk di ruangannya.
Masih terlalu pagi untuk masuk kerja. Guin berniat membersihkan ruangan Gavin dari pada harus merasakan kantuk.
"Pagi!" sapa Gavin yang sudah berada di dalam ruangannya dengan memegang sebuah dokumen.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com