3 jam lagi, Guin dan Gavin harus ada dibandara. Masa liburan mereka sudah habis dan saatnya kembali dikehidupan nyata di mana ada hadirnya keluarga bahkan orang asing.
Guin berdiri di balkon. Dia menikmati angin pagi yang berhembus. Udara masih segar untuk dihirup. Mentari pagi juga belum nampak berseri. Indahnya langit pagi sangat Guin kagumi.
"Apa tidak dingin?" tanya Gavin sembari mendekap Guin.
"Sudah berada dalam pelukanmu, tentu saja selalu hangat," sahut Guin.
Gavin mendekap Guin semakin erat. Menyalurkan kehangatan tubuhnya yang bertelanjang dada.
"Guin, ayo kita melakukannya sebelum kita kembali ke rumah," ajak Gavin sembari mengecup tengkuk Guin.
"Ajakan Gavin, bagaimana mungkin aku bisa menolak."
Guin berbalik dan merangkul leher Gavin dengan kedua tangannya. Dikecupnya kedua mata Gavin sebelum melumat bibirnya.
"Aku suka mata Gavin. Indah dan hanya ada aku di sana," ucap Guin, lirih.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com