Telapak tangan Edward yang basah, mengusap lembut punggung Airy yang mulus. Guyuran air berhenti. Mengurangi basahnya tubuh.
Airy menatap lekat mata Edward. Tubuhnya sempurna. Otot-otot di tubuh Edward mengeras.
"Apa kau sungguh tidak akan menyesal, Airy?" tanya Edward sekali lagi. Sebelum tubuhnya bereaksi tanpa bisa dikendalikan. Edward ingin meyakinkan Airy sekali lagi. Karena jika semuanya sudah berjalan, tidak akan bisa berhenti begitu saja.
Airy membiarkan pipinya diusap lembut oleh tangan Edward. "Aku tidak akan menyesal, Edward," jawab Airy. Jawaban itu tanpa keraguan sedikitpun.
Apalagi yang harus Edward ragukan. Ia juga tidak berniat untuk main-main bahkan dalam waktu dekat, ia diam-diam akan mempersiapkan acara pernikahan yang sangat berkesan untuk Airy.
"Aku mencintaimu, Airy!"
Airy tersenyum. Edward memegang dagu Airy. Mata indah keduanya terpejam. Bibir saling bersentuhan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com