"Hei! Kau pria aneh!"
Ralio langsung terperanjat kaget. Ia bangun dan berdiri tegap. Ia tahu kalau suara itu adalah suara Calon metuanya yang sangat galak.
"Pa—paman, jangan salah paham. Tadi saya..."
"Aku bukan Pamanmu!" sahut Tuan Hafsyah.
"Ahhhhh!" Ralio langsung merasa sedang berjalan diujung tanduk dengan api disekitarnya.
"Aku ini Ayah Mertuamu. Untuk apa panggil Paman?"
"Kyaaaaa!" Ralio langsung kegirangan.
Cuppp...
Ralio mengecup pipi Eve tanpa sadar. Tuan Hafsyah mendelik dan bersiap mencekik Ralio. Tuan Hafsyah menarik sendal yang ia pakai.
Bukkkkkkk!
Sendal itu mendarat diwajah Ralio. Ralio langsung diam seribu bahasa. Eve hanya tertawa melihat dua pria yang saling cemburu untuk merebut perhatiannya.
"Ayah hari ini kelihatan tampan sekali," puji Eve.
"Sungguh?" Tuan Hafsyah langsung percaya diri.
Eve bergelayut manja. Tuan Hafsyah menggendong Eve dipunggungnya. "Ayo ikut!" ucap Tuan Hafsyah Ralio.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com