webnovel

Liburan

Kompetisi musim ini akhirnya telah usai. Klub Glory United FC merengkuh gelar juara Liga Dua dan berhak promosi ke Liga Satu, kompetisi sepakbola kasta tertinggi di tanah air. Sayangnya, mereka harus menerima fakta tersingkir di babak enam belas besar Piala Indonesia. Itu artinya, masih banyak kekurangan yang harus segera dibenahi.

Sementara itu, Coach Feri juga telah menyelesaikan kursus kepelatihannya sehingga musim depan dia bisa melatih tim di Liga Satu. Coach Feri sangat berharap bisa menjadi Head Coach klub Glory United FC musim depan. Terlebih lagi, ada kabar yang beredar, Head Coach yang sekarang, Coach James diminati salah satu klub ternama di Liga Utama Malaysia.

***

"Ayah jadi gantiin Coach James?" tanya Gina.

"Belum tahu nih, nak. Belum ada kepastian dari manajemen," jawab sang ayah.

"Oh, gitu, apalagi Gina denger-denger Coach James mau pindah ke klub di Malaysia. Betul itu, yah?"

"Katanya sih, gitu. Tapi, dia belum ada pamitan di grup. Mungkin mereka lagi negosiasi."

"Oh.. Yayaya.. Semoga ada kepastian secepatnya."

"Aamiin Ya Allah."

"Sudah.. Sudah.. Kita sudah mau pergi liburan, kalian kenapa masih bahas kerjaan. Mending bantu packing," sela ibunya Gina.

"Hayo lho ayah.. Gina udah packing kok, Bu."

"Yakin semua barang yang mau dibawa sudah kamu masukin ke kopermu?" tanya ibunya Gina.

"Iya, Bu. In syaa Allah," jawab Gina.

"Gimana temanmu, sudah packing, kan?" tanya ayahnya Gina.

"Belum tahu ya, belum aku tanyain," jawab Gina.

"Bilang mereka kalau bisa besok pagi-pagi sekali mereka sudah harus disini supaya tidak terburu-buru."

"Iya, yah. In syaa Allah. Hm.. Gina tidur duluan ya, yah. Udah ngantuk banget."

"Iya, nak."

***

"Kamu sama temanmu sudah packing kan, dek?" tanya Gina ke Bulan melalui chat whatsapp.

"Iya sudah, kak."

"Oh, syukurlah. Kata ayahku, kalau bisa besok pagi-pagi banget kalian sudah harus ada disini."

"Iya, kak. In syaa Allah. Marsha juga nginap di rumahku sekarang, kak."

"Baguslah kalau begitu. Kakak tidur duluan ya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

***

Bukan dan Marsha sudah berada di rumahnya Gina tepat jam tujuh lewat lima belas menit. Mereka langsung dipersilakan sarapan sama ibunya Gina.

"Kalian pasti belum sarapan kan?"

"Iya, Tante."

"Ayo masuk, kami juga pas banget baru mau sarapan."

"Oh iya, makasih banyak, Tante.

Mereka pun menyantap makanan yang telah disediakan ibunya Gina. Di sela-sela itu, Gina dan orang tuanya berkenalan dengan Marsha. Mereka ingin tahu Marsha ini orang mana, dari mana, dan kenapa ingin ikut bersama mereka.

"Iya Om, Tante, Kak Gina, aku temennya Bulan waktu SMA. Sekarang aku kerja di bagian keuangan manajemen artis."

"Oh, begitu.. Terus, kenapa kamu mau ikut liburan sama kami?" respon dan tanya ibunya Gina.

"Karena Bulan yang ajak, tante. Terus kebetulan orang tua Marsha masih sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Adik-adik Marsha juga belum libur sekolah, tante. Nah, waktu libur Marsha cuma sekarang ini."

"Oh, gitu.. Jadi, kamu belum pernah liburan sekeluarga?"

"Setiap akhir tahun kami pasti pergi liburan tante."

"Oh, kirain ga pernah."

"Habiskan dulu makanannya. Nanti lagi baru cerita," sela ayahnya Gina.

Selesai makan, mereka langsung mengecek ulang semua koper dan tas yang akan mereka bawa. Setelah yakin semuanya aman terkendali, mereka langsung bersiap menuju bandara karena khawatir terhambat kemacetan.

***

Mereka pun berangkat ke bandara sekitar jam sebelas siang. Satu setengah jam kemudian, mereka sudah tiba di bandara internasional terdekat. Lalu, mereka langsung menurunkan semua barang bawaan mereka dari mobil masing-masing.

Kemudian, mereka segera check in meskipun sebenarnya jadwal penerbangan mereka masih lama. Mereka baru akan take off nanti sekitar jam setengah lima sore.

Sambil menunggu jadwal keberangkatan, mereka membeli lalu memakan camilan favorit masing-masing, kecuali ayahnya Gina yang justru ketiduran karena saking ngantuk dan lelahnya menunggu.

***

"Ayah.. Bangun, yah.. Udah mau berangkat nih kita," ucap Gina sembari membangunkan ayahnya. Untungnya, ayah tidak sulit dibangunkan. Sementara itu, ibunya Gina sibuk mengecek kembali koper dan tas-tas mereka.

Lalu, mereka bergegas menuju pesawat yang akan membawa mereka ke kota tujuan liburan mereka kali ini, Paris. Setibanya di dalam kabin pesawat, mereka langsung menempati kursi sesuai dengan nomor yang tertera di tiket mereka masing-masing.

Kemudian, mereka menyimak peragaan proseduk keselamatan dari para pramaguri dan pramugara. Setelah itu, mereka bersiap untuk take off.

***

Mereka pun akhirnya tiba di Kota Paris dan mendarat di Bandara Charles de Gaulle setelah menempuh perjalanan selama lebih dari dua puluh satu jam. Gina dan rombongan tidak langsung keluar dari pesawat karena ingin memastikan tidak ada tas atau koper yang tertinggal.

Setelau itu, mereka langsung menuju jalur khusus bagi para penumpang yang berasal dari luae negeri untuk mengurus dokumen keimigrasian. Selesai dengan urusan itu, mereka bergegas menuju hotel yang telah mereka booking. Mereka dibantu dua orang mahasiswa asal Indonesia. Kedua mahasiswa itu adik sepupunya Marsha.

***

"Makasih banyak ya, dek," ucap Bulan kepada kedua adik sepupunya sesaat mereka sampai di hotel tujuan.

"Iya sama-sama, kak," respon salah seorang adik sepupunya Marsha.

"Kalian langsung balik ke asrama sekarang?" tanya ayahnya Gina.

"Iya, Om. Hm.. Kami balik sekarang ya."

"Oke, hati-hati."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

***

Mereka memesan dua kamar. Satu kamar untuk ayah dan ibunya Gina. Kamar yang lainnya untuk tiga gadis, Gina, Bulan, dan Marsha.

Ayah dan ibunya Gina langsung bergantian mandi kemudian tidur karena masih kelelahan usai perjalanan jauh. Sementara itu, tiga gadis itu sibuk berswafoto ria lalu mengunggahnya ke akun media sosial masing-masing.

Setelah bosan berswafoto, tiga gadis itu bergantian mandi kemudian tidur selama tiga hingga empat jam lamanya. Bulan yang paling terakhir bangun. Masih jetlag katanya.

***

"Mau kemana kita malam ini, Bu?" tanya Gina ke ibunya.

"Tidak kemana-mana, nak. Ayahmu masih capek. Kalau kalian bertiga mau keluar jalan-jalan, silakan aja, tapi jam sepuluh lah kalian sudah harus balik," respon ibunya Gina.

"Gimana nih? Kalian mau keluar jalan-jalan ga malam ini?" tanya Gina ke Bulan dan Marsha.

"Kayaknya engga deh, kak. Kepalaku masih pusing nih," jawab Bulan.

"Kalau kamu gimana?" tanya Gina ke Marsha.

"Enggak juga, kak. Badanku masih lemes. Lebih baik istirahat sekarang terus besok segar seharian jalan-jalan, kak," jawab Marsha.

"Terus kita ngapain nih malam ini?" tanya Gina sedikit kecewa.

"Gimana kalau nonton aja, kak?" usul Marsha.

"Okelah. Kalau gitu, tolong nyalain tv," respon Gina.

Lalu, Gina dan Marsha pun menonton film dari tv yang ada di kamar. Sementara itu, Bulan sudah tertidur pulas.

Belum sampai setengah jam film itu diputar, Gina pun menyusul Bulan ke alam mimpi. Marsha baru bisa tidur setelah film itu selesai.

***