Selamat membaca
.
.
" seperti terbakar," kata Sarah seraya mengunyah sandwich berbentuk segitiga tersebut dengan tenang.
"Oh, I see," balas Akira mengangguk.
"Wel, kamu belum jawab pertanyaan kapan jadwal libur kerja kamu berikutnya?" tanya Sarah kembali ke pertanyaan pertamanya.
Akira tak langsung menjawab. Ia hanya menoleh kepada gadis itu sejenak lalu balas bertanya. "Untuk apa?" tanya Akira menatap Sarah penuh rasa curiga.
"Oh, ayolah, aku ingin menelpon mu, kata Sarah memutar matanya jengah."
"Are you sure?" Akira mengerutkan keningnya mendengar jawaban langsung Sarah tanpa berbelit belit.
"Tentu saja, kamu kira aku ada maksud apa lagi?" tanya Sarah kesal, ia mengigit sosis dengan sadis. "Jahat," lanjut Sarah pura pura merajuk.
Akira memutar matanya malas, lalu ia membalas gadis itu. "Kamu selalu terlihat mencurigakan saat melakukan apapun Sarah, karena aku tidak bisa menebak isi kepalamu," kata Akira mengatakan secara langsung.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com