webnovel

Introvert vs Ekstrovert

Dia introvet bukan cool. he's not ice Prince. Apa jadi nya jika si introvet yang selalu menjaga jarak dari orang justru suatu ketika ia ditarik paksa dari dunia nya oleh sebuah tawa dan senyuman. saat ia tau semua nya apa kah ia harus berhenti? ia di hadapkan 2 pilihan berjuang atau tidak sama sekali. tapi apa iya mampu? mundur atau maju keduanya sama berat nya. lalu ia harus apa? *** "senyum dong" suara itu terdengar mengintrupsi bersama an dengan jari yang menarik bibir pria itu hingga terbentuk lengkungan di wajah nya. "kan makin ganteng, makin sayang deh!" "kenapa masih suka?" "pengen aja!" jawab ia gamlang. lalu ia mendekat ketelinga nya dan mulai mengeja kata hingga sebuah kalimat meluncur. "nan-ti,...ka-lo.....u-dah ca-pek!" tubuh itu menegak dan hilang di balik pintu. *** Rasa percaya dan Rasa cinta adalah satu kesatuan. biar rasa percaya yang melahirkan cinta... tanpa campur tangan rasa tak suka.. karna ini bukan novel romansa mula benci jadi cinta. {my introvet boy} berhenti lah pura pura bahagia, bahagialah dengan sesungguhnya bersama ku. {my ekstrovert girl}

Desember_01 · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
273 Chs

1vb

Selamat membaca

.

.

" seperti terbakar," kata Sarah seraya mengunyah sandwich berbentuk segitiga tersebut dengan tenang.

"Oh, I see," balas Akira mengangguk.

"Wel, kamu belum jawab pertanyaan kapan jadwal libur kerja kamu berikutnya?" tanya Sarah kembali ke pertanyaan pertamanya.

Akira tak langsung menjawab. Ia hanya menoleh kepada gadis itu sejenak lalu balas bertanya. "Untuk apa?" tanya Akira menatap Sarah penuh rasa curiga.

"Oh, ayolah, aku ingin menelpon mu, kata Sarah memutar matanya jengah."

"Are you sure?" Akira mengerutkan keningnya mendengar jawaban langsung Sarah tanpa berbelit belit.

"Tentu saja, kamu kira aku ada maksud apa lagi?" tanya Sarah kesal, ia mengigit sosis dengan sadis. "Jahat," lanjut Sarah pura pura merajuk.

Akira memutar matanya malas, lalu ia membalas gadis itu. "Kamu selalu terlihat mencurigakan saat melakukan apapun Sarah, karena aku tidak bisa menebak isi kepalamu," kata Akira mengatakan secara langsung.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com