webnovel

Intel Hacker Sekolah Secret Mission

Reynaldi seorang agent yang baru lulus sekolah intelegensi negara ditugaskan kembali ke SMA dan menyamar menjadi seorang murid demi membongkar jaringan Narkotika dan Organisasi berbahaya yang menyelinap dan beroperasi dari dalam sekolah.

Budidana · Realistis
Peringkat tidak cukup
14 Chs

Whacked

Hari ini adalah minggu yang cerah bagi aldi dia sekarang mengayu sepedanya menuju ke suatu tempat.

"Akhirnya lu datang juga" ucap gale

Disana selain gale juga ada Rita dan Vivi yang sudah menunggu.

Mereka hari ini berencana untuk bersepeda bersama dan bersenang-senang.

Aldi mau mengikuti rencana ini karena dia juga mempunyai urusan tersendiri.

Kemarin Rai chat aldi mengirimkan suatu gambar sebuah tanaman lebih tepatnya sebuah bunga kepada aldi.

bunga ini sebenarnya adalah bunga yang berbahaya mengandung zat yang dapat mempengaruhi otak dan yang di lihat aldi sekarang adalah gambar dari tumbuhan yang telah di kawin silangkan untuk mendapat hasil yang lebih kuat dan poten untuk dipakai menjadi campuran narkoba.

hari ini mereka berencana menjajaki banyak tempat sambil bersepeda salah satu tempat pemberhentian mereka adalah toko bunga.

jika aldi datang sendirian ke sebuah toko bunga dan mulai menyelidiki satu persatu bunga pastinya dia akan dicuragai tetapi jika bersama teman-temannya dia akan lebih tidak mencolok dan aman menjaga identitasnya makanya hari ini dia setuju untuk ikut bersepeda.

Pertama mereka berhenti di sebuah tempat lahan yang luas dengan sebuah tembok besar yang penuh gambar dan tulisan Graffiti

ya menurut aldi dia tidak terlalu tertarik dengan tempat ini karena dia tidak paham estetika dari seni ini.

"Artsy bangetkan tempat ini" ucap vivi yang langsung berlari kearah tembok dan melebarkan tangannya dia tampak sangat semangat dengan tempat ini.

senyumnya seakan mengatakan bahwa tempat ini adalah tempat bagi dunianya

"Ini mah keren banget" jawab gale yang takjub melihatnya

lukisan graffiti berada di setiap sudut tembok bahkan hingga yang paling atas.

"Ayoayoayo kita foto" ucap Rita yang sudah menyiapkan kamera dan tripodnya.

Aldi hanya berdiri dibelakang kamera dan tersenyum kepada mereka.

"Sini jangan diem aja lu juga ikut foto" ucap rita.

Akhirnya untuk memuaskan keinginan mereka aldi ikut berfoto.

"ayo pose gaya yang keren" ucap rita.

"cekrek"

"CekreK"

"Cekrek"

banyak foto yang mereka ambil dan saat mereka mengeceknya mereka menyadari kalau Aldi tidak bergerak dari pose awalnya.

"Al lu jangan berdiri kaku dan cuman senyum gitu doang coba lu gaya yang lain tunjukin karisma lu tunjukin rasa lepas dan bebas" ucap vivi

"Karisma? lepas dan bebasa" ucap aldi lalu dia sedikit tertawa

mendengar kata-kata itu dari anak muda dengan personilitas dan gaya artsy yang belum mengetahui dunia kerja dan tugas yang di emban oleh orang dewasa entah mengapa itu membuat aldi sedikit tertawa.

"Ayo kita ke tempat selanjutnya" ucap Rita.

tempat selanjutnya tidak jauh berbeda dengan tempat yang pertama dalam konteks aldi tidak paham dengan estetika tempat ini.

Tempat ini memang menakjubkan dan tidak banyak orang indonesia bisa merasakan masuk ke tempat ini karena tempat ini hanya ditemui di kota-kota besar.

Aquarium World sebuah akuarium raksasa dimana orang-orang bisa dengan bebas melihat ikan-ikan unik dari yang berada di sungai sampai ikan-ikan besar di laut.

"Kita kesini bayar cuman buat lihat ikan di dalam akurium?" ucap aldi sambil tersenyum masam

"Emang kenapa bro lu gak suka tempat ini?" tanya gale

"bukannya gak suka tapi gak paham aja sama orang yang menghabiskan waktunya kesini" jawab aldi

"itu tandanyan lu gak punya jiwa untuk mengapresiasi alam ini, sini lu denger ya lu gak setiap hari bisa lihat ikan laut kayak gini kalau lu pengen lihat ikan laut apa lagi yang langka-langka tu lu tau lu harus nyelem di kedalaman yang duaaaalem banget dan makan waktu yang juga laaaama banget baru lu bisa ketemu sama itu ikan sekarang disini lu tinggal bayar tiket ketemu deh sama ikannya" ucap gale.

"Hmmm.....jika dipikir-pikir lu bener juga ya" jawab aldi.

gale sangat anthusias di dalam tempat ini dia sangat suka dengan ikan dan hewan laut, dirumahnya dia memelihara ikan laut dalam akurium dan tentu merawat ikan-ikannya adalah salah satu hobinya.

"Ayo-ayo foto" ajak rita yang sudah mempersiapkan kamera dan tripodnya.

mereka semua berkumpul di depan akurium ikan hiu.

"kamu tadi denger kata vivi kan jangan senyum doang gaya yang keren kalau gak aku jadiin kamu makanan ikan hiu dibelakang kita" ucap rita.

"Hahahah yang keren katanya gue gak banyak gaya udah keren" ucap aldi.

"Cekrek"

"Cekrek"

"Cekrek"

mereka berfotoria di depan berbagai akurium ikan dan hewan-hewan laut lainnya

"Laper nih ayo kita cari makan" ucap vivi.

mereka semua pergi ke tempat selanjutnya.

"Beneran nih cuman butuh bayar segini doang" ucap gale

"Iyaaaaa lu jangan terkejut gitu norak banget" ucap vivi

"Ta...tapi ini murah banget kalau di itung buat orang empat apalagi enak banget makananya disini" balas gale yang masih terkejut dengan paket restaurant ini yang begitu murah tetapi mempunyai penawaran makanan yang sangat enak dan banyak.

mereka semua berada di restaurant jepang dengan sistem all you can eat yang berati bayar sesuai paket yang disediahkan lalu mereka bisa makan sepuasnya.

"Yaiya dong sapa dulu yang nemu restaurantnya kalau bukan gue vivi anak paling cantik dan pinter dikelas" ucapnya

"Cantik iya tapi kalau paling pinter temen lu yang disebelah lu gak setuju" ucap gale

vivi memandang kearah sebelahnya dan disana duduk rita yang juga menoleh kearahnya.

"Apaan sih lu gale gajelas gue anaknya biasa aja kok gue juga bukan anak paling pinter" ucap rita.

"Iye karena anak paling pinter dikelas sekarang itu aldi nih anaknya duduk sebelahku" ucap gale

Ekspresi rita langsung berubah lalu dia memandang kearah Aldi "ingat cuman buat semester ini aja gue jadi nomer dua semester berikutnya gue bakal kembali jadi nomer satu" ucap rita yang memandang aldi.

"huftt" aldi menghela nafas

kenapa semuanya menjadi seperti ini padahal ini adalah tempat pertama yang dia benar-benar menaruh minat untuk mengunjunginya.

"Boleh gue makan dengan tenang?" ucapnya dengan wajah datar.

hari sudah sore tempat pemberhentian terakhir mereka adalah toko bunga target aldi yang di duga menumbuhkan tanaman sebagai bahan campuran narkoba.

"Kenapa ke toko bunga ada orang yang pengen lu kasih bunga?" tanya gale ke aldi dengan wajah kebingungan

"ya begitulah" ucap aldi

"Beneran siapa?" tanya gale.

"Ibu gue sendiri" jawab aldi.

"Hilih" ucap gale.

Mereka berempat melihat-lihat bunga di toko itu ini menjadi pengalaman baru bagi mereka karena ini adalah pertama kalinya mereka berempat masuk ke toko bunga.

Aldi telah mengkonfirmasi ada satu bunga dengan bentuk dan kemiripan seperti bunga di foto.

aldi sendiri menyadari adanya perbedaan antara bunga yang dia lihat dan bunga yang ada di foto tetapi kemungkinan bunga yang di lihatnya adalah salah satu induk dasar persilangan dari bunga yang ada di foto.

dengan ini setidaknya dia bisa memberi bukti yang kuat untuk memulai penyergapan.

aldi pada akhirnya membeli banyak bunga mawar yang saat dia pulang dia buang secara diam-diam.

Mawar yang berarti cinta dibuang oleh aldi yang lebih mementingkan misinya tapi setelah dia membuang bonquet bunga itu dia memandangnya sebentar.

mawar yang bewarna merah cerah diatas tumpukan sampah itu sekilas membuat aldi merasa gundah dan melankolis

"Misal aku bukan seorang agen intelegensi apakah aku ini" gumam nya sendirian.

besoknya sudah ada agen intel lain yang mulai menyelidiki toko bunga tersebut mereka bergiliran mengawasi toko bunga tersebut mereka memantau gerak-gerik dari pemilik toko dan berharap mereka bisa mengetahui siapa saja yang kontak dengan pemilik toko.

satu minggu kemudian aldi kembali mengungjungi toko bunga itu lagi tetapi saat dia sampai toko bunga itu tutup.

dia memberitahu kroni dan agen-agen lainnya bertanya kepada mereka apakah target berhasil kabur dari pengawasan.

setelah menerima pesan itu banyak agen yang bekerja pada kasus itu kaget mereka mengirim rekaman pengawasan kepada Aldi.

Aldi tidak melihat pemilik toko bunga kabur melarikan diri atau bahkan pergi dalam jangka waktu lama dari tokonya.

setelah lama menunggu aldi mendekat pada toko itu lalau mencoba membuka pintunya.

"Klik" suara pintu toko yang langsung terbuka.

aldi tidak menyangka bahwa pintunya tidak terkunci.

saat dia masuk dia menoleh ke kanan dan ke kiri tidak ada hawa keberadaan orang tetapi satu hal yang menganggu aldi yaitu sebuah bau yang menyengat di rumah itu.

aldi menyusuri mencari darimana berasal bau itu dan dia terkaget saat melihat sumber dari bau itu

dia melihat pemilik toko tergeletak dengan leher tergorok dan lukanya terbuka lebar.

darah dilantai sudah kering dan badannya sudah kaku kemungkinan besar dia meninggal saat kemarin.

dia memfoto mayat itu lalu mengirimnya ke markas besar dan agen-agen lainnya yang bertugas.

"Kita terlembat mereka mengambil langkah duluan" ucapnya dengan kesal.

setelah itu aldi diperintahkan untuk pergi dari tempat itu lalu polisi datang menyelediki tempat kejadian.

dia kembali pulang ke rumah masih tidak percaya apa yang dia baru saja lihat.

Dia tidak tau apa yang harus dia lakukan petunjuk mereka terputus disini.

Dia melihat kembali rekaman dari penyeledikan teman-teman agennya berulang-ulang kali.

berbagai orang keluar masuk toko bunga itu dari anak muda sampai orang dewasa tetapi aldi tidak bisa menebak mana yang orang membunuh pemilik toko.

pemilik toko adalah lelaki dewasa dan untuk menggorok orang dewasa tanpa kesulitan kemungkinan pelakunya jugalah orang dewasa seorang lelaki dengan fisik yang besar yang mampu dengan kuat menggorok pemilik tok.

tetapi bisa saja perempuan karena seseorang gampang lengah pada perempuan jika tidak ada tanda perlawanan dari pemilik toko bisa saja saat pemilik toko lengah pelaku menggoroknya dengan pisau yang sangat tajam yang dengan mudah mampu menebas dan memotong bagian lehernya.

banyak hipotesa yang munucul, dia mengecek setiap orang dalam rekaman kemarin.

dengan seksama dia melihatnya mengulanginya berkali-kali sampai dia menyadari sesuatu.

yaitu ada satu anak lelaki dengan tinggi seratus tiga puluh centimeter perawakannya memang seperti anak kecil keluar dengan membawa bunga yang sama di foto yang aldi lihat kemarin.

Ini sangat mencurigakan meski dia bukan yang membunuh pemilik toko tetapi kemungkinan dia memiliki tugas untuk mengambil tanaman tersebut.

dia mengirimkan laporan dan hipotesanya kepada markas besar.

mereka memahami apa yang aldi jelaskan tetapi untuk mencarinya sekarang hanya dengan petunjuk dari video ini pastinya membutuhkan waktu yang sangat lama.

disekolah dia masih memikirkan kasus kemarin.

"Al yuk ke kantin" ucap gale.

dia memandang kearah gale

"wajah lu kok keliahatan kesel banget gitu dari tadi pagi" ucap gale.

"gapapa" ucap aldi lalu dia berdiri

mereka berdua kekantin bersama tetapi bagaimanapun dia tidak bisa melepaskan kasus ini dari kepalanya.

bahkan saat makan nasi ayam kesukaannya pun wajahnya masih tegang jidatnya berkerut seakan dia sedang berkutat dengan pikirnannya.

"bruk" suara meja kantin yang dipukul gale.

"apaansih kalau lu lagi kesusahan cerita sini " ucapnya dengan nada sedikit marah.

"engga gue cuman lagi mikirin masalah dirumah" ucap aldi.

tentu dia berbohong kepada gale tapi gimana lagi bahkan jika aldi menceritakannya kepada gale dia tidak akan bisa membantu apapun.

tapi dia sendiri juga diposisi yang sama berulang-ulang kali dia berpikir dan menanyakan dirinya sendiri tetap dia tidak menemukan jawabannya yang dapat membantunya.

"Pulang sekolah kita ngopi aja ke kopi humble stress gue" ucap aldi.

setelah mendengar ucapan itu gale tersenyum keliatannya aldi kembali menjadi teman yang dia kenal.

Pulang sekolah aldi berdiri di depan kopi, humble tempat ini sudah markas kedua bagi aldi.

selain gale yang saat istirahat diajak aldi sekarang vivi dan rita juga ikut.

siapa sangka disana juga ada rai yang duduk dengan teman-temannya.

mereka bercerita tentang hal yang tidak biasa yang mereka dengar dan lihat salah satunya adalah rokok dengan campuran bahan sintetik yang baru-baru ini beredar.

"gue denger itu dan sebenernya gue denger ada anak-anak disekolah yang udah pakai itu" ucap gale

"katanya sih ini campuran tembakau sama daun tanaman psikotropika karena campurannyna susah untuk di identifikasi polisi kewalahan carinya, penjahat emang makin hari makin pinter" ucap vivi

"hmmmm....bentar! apa yang tadi lu bilang?" tanya aldi yang sekejap dalam otaknya merasa ada keterkaitan dari apa yang baru dia dengar.

"Penjahat emang makin hari makin pinter" ucap vivi

"bukan...bukan itu sebelumnya lagi" ucap aldi

"katanya sih ini campuran tembakau sama daun tanaman psikotropika" ucap vivi.

"Gale lu tadi ngomong disekolah sudah ada yang coba kan?" tanya aldi

"Ho oh emang kenapa?" ucap gale.

aldi mengehela nafas dalam-dalam dia tidak menyangka sekarang mereka sudah mengedarkannya.

dia meminum capuccinonya untuk menenangkan amarah dan frustasi di hatinya yang meluap-luap.

aldi pulang dia duduk dikamarnya dia tau hal yang hanya bisa dia lakukan adalah menunggu.

hari-hari berlalu sampai satu informasi masuk.

ada sebuah foto yang kemungkinan besar adalah daun yang sudah dikeringkan dari tanaman narkoba yang mereka cari.

ini mengkonfirmasi memang benar tanaman tersebut menjadi campuran dan juga cerita vivi tentang rokok dengan daun psikotropika.

intelegensi siang dan malam mencari petunjuk mereka mulai menangkap dan menanyai orang-orang yang menghisap rokok ini.

sampai pada akhirnya mereka menemukan pabriknya.

dalam penyergapan aldi meminta ke markas besar untuk ikut dalam penyergapan, dia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kriminal-kriminal ini bekerja.

hari penyergapan datang.

Polisi dan intel masuk "angkat tangan dan jangan bergerak" teriak mereka.

mereka tidak berkompromi dengan orang-orang ini saat ada yang menentang perintah dengan cara keras mereka ditertibkan oleh polisi.

Aldi memandang sekitarnya selain polisi dan intel yang sedang meringkus kriminal-kriminall dia juga melihat barang yang mereka produksi.

satu tumpukan besar dari tembakau yang sudah dicampur dengan daun tanaman psikotropika.

dia menghela nafas melihat betapa cepatnya orang-orang ini memproduksi barang-barang terlarang ini.

sedikit saja polisi dan intelegensi negar lengah dan kehilangan jejak maka inilah hasil dari penjahat-penjahat itu satu tumpukan raksasa.