Kamis
"Oh, sial, aku melupakan handphone-ku!" umpatku cukup keras agar orang yang baru saja keluar dari rumahnya itu mendengarku.
Ini alasan kenapa aku tak mau bangun kesiangan, dia selalu berangkat jam setengah tujuh, tepat dengan jarum jam yang melingar di pergelangan tanganku saat ini. Beberapa hari kemarin aku selalu bangun lebih pagi, kalau tidak berangkat jam setengah enam, paling tidak aku keluar rumah tepat jam enam. Maka aku tak akan bertemu dengan dokter sialan itu.
Sudah lewat 5 menit sejak aku beralasan meninggalkan handphoneku di dalam, mungkin sekarang dia sudah pergi, lagipula tak ada alasan untuknya berada lebih lama di luar. Itu aneh.
Cklek!
"Syukurlah ... " gumamku.
"Handphone-mu sudah ketemu?"
Mataku melebar, paru-paruku mengering dan kepalaku langsung patah ke sisi kiriku. "Woaaa ... apa yang kau lakukan di sana? Dasar orang aneh!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com