"Aku tidak tahu kenapa kau suka sekali menunjukkan wajah paling jelekmu saat melihatku." Ia memulai percakapan dengan sebuah ejekan.
Bagus! Sopan sekali dia!
"Jika sudah jelas hal yang membuatku menjadi jelek adalah dirimu lantas kenapa kau tidak enyah dari hadapanku? Orang aneh!" Aku berhasil membalas lelucon pedasnya.
Kukira dia akan tertawa seperti biasanya tapi yang kulihat saat ini justru wajah murungnya. Dia yang memulai lalu kenapa aku yang merasa bersalah sekarang? Menyebalkan!
"Hey, dari mana kau dapat ID Skype-ku?"
Arka melemparkan dirinya ke samping, sekarang dia sedang menatapku dengan posisinya yang errr... aku tidak bisa mendeskripsikannya.
"Siang tadi, tepatnya sebelum kau datang ke rumah sakit. Ada seorang anak remaja yang datang padaku. Ia memintaku untuk mengobati luka-lukanya tapi dia bilang tidak punya uang untuk bayar administrasi jadilah kami melakukan barter. Dia yang memberikan ID-mu."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com