webnovel

IN THE BLUE SKY

Terkadang, takdir kehidupan tak sesuai dengan yang diharapkan. Membuat sebagian manusia berpikir bahwa kehidupan memang kejam, keras, dan menyeramkan. Banyak orang berpikir, lebih baik mati saja. Sebagian besar dari mereka bahkan takut membuka mata untuk menyambut pagi yang baru. Karena mereka takut akan kehidupannya. Mereka takut akan gagal untuk yang kesekian kalinya. Itu juga yang dirasakan oleh pemuda bernama Cha Soo Young. Pemuda 18 tahun yang menyesali kelahirannya. Ia selalu berharap pada langit biru untuk mengubah hidupnya yang kelabu. "Hari ini akan indah jika aku menjalaninya dengan baik." ~ Cha Soo Young *** Story by T'Nai

ParthV · Realistis
Peringkat tidak cukup
1 Chs

Prolog

"Kau tahu, memiliki anak sepertimu sama sekali tidak berguna! Aku telah menghabiskan banyak uangku untuk menyekolahkanmu, membiayai semua kebutuhanmu, tapi lihatlah. Aku seperti melakukan investasi bodoh padamu. Kalau tahu kehidupanmu tak berguna seperti ini, lebih baik aku membunuhmu saat kau lahir."

Cha Soo Young menunduk dalam, batinnya menangis keras. Apa salahnya berada di peringkat ke-2? Lagipula, Soo Young menghabiskan banyak waktu untuk belajar, ia telah berusaha maksimal. Namun, sang ayah tetap tidak dapat memaklumi hal itu.

Pemuda 18 tahun itu menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan tangis yang hampir pecah. Tidak, ia tidak boleh menangis. Ia adalah laki-laki, dia harus kuat!

"Menjijikkan! Bagaimana bisa kau dikalahkan oleh anak orang miskin? Kau memalukan, kau mencoreng kharisma keluarga ini, Soo Young!!!" bentak ayahnya sembari membanting vas bunga yang berada tepat di samping tangan kanannya.

Soo Young menatap sekilas mata ayahnya, "Ayah tidak pernah melihat perjuanganku. Kalau menurut Ayah aku memang tidak berguna, habisi saja aku sekarang!"

Mendengar hal itu, ayahnya membuka laci meja kerjanya. Mengambil sebuah barang untuk menghabisi nyawa putranya. Tanpa perlu pikir panjang, ia menembakkan peluru pada Cha Soo Young.

Seperkian detik kemudian, sebuah peluru panas menembus dadanya. Cha Soo Young ambruk bersimbah darah. Napasnya tak beraturan, pandangan pemuda itu mulai kabur–gelap. Ia tak percaya ayahnya akan melakukan tindakan ini.

"Apapun yang terjadi, kau adalah ayahku. Aku menyayangimu."

***