webnovel

immortal river (Cultivation chat group FanFic)

seorang remaja biasa dari bumi tiba-tiba tertarik ke dunia kultivation chat group. art terbangun di bekas reruntuhan kota kuno. bagaimana art dapat bertahan hidup di sana tanpa memiliki basis kultivasi yg ada.

Fleace · Komik
Peringkat tidak cukup
37 Chs

12. Menjinakkan ular raksasa

Art melihat ular raksasa di depannya dengan tenang dan berpikir ular raksasa ini bisa menjadi tambahan kekuatan untuk bertahan hidup di hutan ini. tapi setelah berpikir cukup lama art merasa bahwa ancamannya akan lebih besar daripada manfaat yang didapatkannya. Ketika art bimbang apakah harus membunuh ular raksasa tersebut atau menjadikannya hewan peliharaan.

Art melihat sekeliling dan terkejut bahwa semua pohon disekitarnya menjadi sangat besar. Art melihat ke tempat dimana seharusnya dia bersantai sebelumnya dan melihat itu menjadi pohon besar dan sangat tinggi sehingga art sadar bahwa bukan pohon disini yang menjadi sangat besar tapi dia yang menjadi sangat kecil.

"apakah kamu mengubahku menjadi kecil?"

Art bertanya pada ular raksasa didepannya dengan suara dan wajah yang dingin. Ular raksasa menjadi takut bahwa art akan memukulinya lagi ketika dia melihat wajah dan suaranya yang dingin. Ular raksasa tersebut hanya bisa mengangguk lemah untuk mengkonfirmasi pertanyaan art.

Art cukup terkejut ketika ular tersebut memiliki kemampuan yang dapat membuat manusia menjadi sangat kecil. Padahal art sudah memutuskan untuk membunuh ular tersebut dan membuatnya menjadi cadangan makanan. Tapi saat art tau dia mengecil maka ular raksasa didepannya seharusnya menjadi ular kecil dan tidak memiliki cukup daging apalagi untuk cadangan makanan.

Ketika ular itu melihat art berpikir cukup lama dia entah kenapa merasa tubuhnya menjadi dingin dan takut pada saat yang sama. Ular tersebut melihat art dengan hati-hati dan berharap dia akan selamat. Setelah berpikir lagi bahwa kemampuan ular ini sangat bagus dan berguna art memutuskan untuk menjadikannya hewan peliharaan.

"oke sudah diputuskan kamu akan ikut denganku dan menjadi hewan peliharaan ku"

Ular tersebut bingung karena dia tidak memahami apa itu hewan peliharaan tapi dia merasa sedikit marah saat art mengatakan itu.

"oh.. kamu tidak mau jadi hewan peliharaan ku?"

Art tersenyum dengan ramah tapi bagi ular itu senyuman itu menjanjikan rasa sakit bila dia menolak menjadi hewan peliharaanya. Tanpa pilihan ular itu hanya bisa menurut dan menganggukkan kepala dengan lemah.

"jadi kamu mau?"

Ular tersebut hanya menganggukkan kepalanya.

"bagus... sekarang aku harus memberikan nama apa untukmu?...huuuummmmm"

Art berpikir keras untuk mencari nama yang cocok untuk ular kecil tersebut. Tapi setelah berpikir lama art tidak menemukan nama yang cocok untuk ular tersebut.

"kurasa ini bagus namamu sekarang adalah green. Oke green namaku art kamu bisa mengembalikan aku ke ukuran normal kan"

Green menganggukkan kepala untuk menerima nama barunya dan bergerak ke arah art dengan lambat karena masih terluka. Ketika art melihat ini dia hanya bisa berjalan ke arahnya dan tiba di depan green dengan cepat. Green dengan lembut menyentuh tubuh art dengan kepalanya dan tiba-tiba ukuran art meningkat secara perlahan. Setelah beberapa saat art kembali ke ukuran normalnya dan melihat ke arah green.