Irfan masih saja diam, dan dia tidak menyukainya dua pasang mata yang menyorot tajam kearahnya. Putri dan Ratih masih menunggu jawaban darinya, mengenai siapa yang akan menjadi pilihannya saat ini.
"Irfan? Apa kau tidak bisa menjawabnya?" Tanya Putri tak sabar, dengan raut wajah kekecewaan.
"Achh..." Irfan memegangi kepalanya sendiri. Rasanya seperti ada yang memukul kepalanya tiba-tiba, pening dan berputar-putar yang kini ia rasakan.
"Irfan, kamu tidak apa-apa?" Tanya Ratih dan segera saja mendekati Irfan, memegangi kedua bahunya dan bersikap panik dan cemas. "Putri, seharusnya kamu tidak perlu bertanya seperti itu. Saat ini kita tidak perlu memaksakan Irfan." Ucap Ratih lantang, dan kembali ia memandangi Irfan.
"Tapi kau dulu yang memulainya!!!" Ucap Putri ketus, semakin kesal dengan tingkah Ratih yang menyalahkan dirinya.
"Sudah CUKUP! Kalian berdua aku mohon hentikan!" Irfan membentak lantang pada dua wanita yang mulai bertikai, segera saja Putri dan Ratih terdiam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com