"Anda yakin, akan pergi sekarang juga?" Dimas terlihat ragu, menatap Putri yang memegang sebuah tongkat untuk membantunya berjalan. "Tidak apa-apa. Sudah tidak begitu sakit, lagi pula ini penting bukan?" Putri menatap pasti Dimas yang masih penuh keraguan.
Dimas pun membantu Putri membukakan pintu mobil, Putri masih mencari posisi yang nyaman untuknya. Putri merasakan rasa penasaran yang amat tinggi, bagaimana tidak Dimas akan memberitahukan kepada dirinya mengenai petunjuk mengenai si pemilik buku merah tersebut.
"Dimas."
"Ya, Bu." Ucap Dimas yang sudah menjalankan laju mobil. "Kamu tau kan kenapa aku sakit?" Tanya Putri kembali. "Ya Bu, saya tau kalau ibu mengalami kecelakaan kecil. Itu yang dibilang oleh Bi Lastri, pada saat saya akan mau menjemput Ibu." Jawab Dimas datar.
"Kok kamu gak jenguk aku Dimas?" Tatap Putri dengan curiga, Dimas sedikit menunjukkan ekspresi bingung. "Maaf bu, saya pikir kehadiran bapak Irfan lebih penting." Terlihat Dimas mencoba mencari alasan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com