Rita masih terus menunjukkan kesedihannya yang amat mendalam, perasaan bersalah itu masih dirasakan olehnya. Walaupun ia sudah mengunjungi makam Mariana, ia masih sangat menyesali hubungan terakhir mereka yang tidak berjalan dengan baik.
"Kak Bam, sekali lagi maafkan aku. Sungguh terlambat mengetahui semuanya." Ucap Rita dengan sungguh-sungguh. Bambang menatap Rita dan ia tau bahwa Rita terlihat menyesali dengan apa yang sudah terjadi. Bambang mengambil cangkir tehnya, duduk dikursi rodanya dengan santai di ruang keluarga
"Anggap saja ini sudah jalannya, bagaimana dengan kondisimu sendiri?" Bambang meletakkan cangkir tehnya dengan hati-hati. Kakinya masih belum bisa banyak bergerak dengan bebas, ia hanya sedikit menggeser tubuhnya mencari posisi duduk yang santai di kursi roda yang membatasi geraknya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com