webnovel

I.O : ABIGAIL

"Aku menunggu mu... Ingatlah janji yang sudah kita buat. Tak apa, jangan takut. Aku bersama mu. Selalu. Meskipun kau berada di Neraka nya sekali pun..."... Seketika Aby langsung terbangun dari tidur nya. Ada sesuatu yang sangat menyesakkan dari dalam hati nya. Tapi apa itu? Dia tak bisa mengingat semua nya. Siapa dia?! Dia seperti.... ABIGAIL ALEXANDRA

KakIa_2809 · Fantasi
Peringkat tidak cukup
41 Chs

4. KEBERADAAN DIRI NYA

Entah berapa lama waktu yang di lakukan Michael saat ini. Dia diam mematung sambil menatap dimana tempat anak-anak kecil yang sedang berlari dengan riang nya. Dia terlihat sangat menikmati apa yang sedang di lakukan nya. Tentu saja, Gabriel yang melihat tingkah nya menjadi sangat penasaran. Sebab di saat dia datang untuk menyampaikan sesuatu. Michael dengan cepat mengangkat tangan nya. Yang menandakan tidak tertarik sama sekali.

Berapakali pun Gabriel di tolak. Dia tak mau menyerah sama sekali. Kini di bawa nya Raziel dan Rafael bersama nya. Posisi nya masih sama seperti sebelum nya. Tidak berubah barang sedikit pun. Hanya diam mematung di atas Altar Biru milik nya. Bahkan cahaya dari ke dua Sayap nya membuat diri nya terlihat lebih menawan lagi.

Langkah kaki mereka berjalan dengan pelan. Seakan tak ingin mengejutkan diri nya. Tetapi, bagaimana pun juga mereka tak lupa. Siapa yang sedang mereka datangi saat ini. Dia sudah pasti menyadari keberadaan mereka dari tadi.

"Michael. Maaf aku mendatangimu lagi" Ucap nya sambil tertunduk sopan yang lain pun mengikuti apa yang di lakukan nya.

Perkataan nya hanya di jawab dengan anggukan ringan oleh Michael. Melihat diri nya seperti itu, Raziel dan Rafael saling memandang secara bergantian. Apa yang di jelaskan Gabriel kepada mereka sama persis apa yang di hadapi mereka saat ini. Sungguh perilaku yang tak biasa.

"Sungguh demi nama -Nya. Apa yang membuat mu melakukan semua ini untuk waktu yang begitu lama?" Lagi. Ini adalah pertanyaan yang kesekian kali nya yang di lontarkan oleh Gabriel.

Dia tak langsung menjawab begitu saja. Sejenak di alihkan pandangan nya ke arah mereka secara bergantian.

"Tuhan memanggil ku beberapa waktu yang lalu. Apa yang di sampaikan oleh nya kepada ku. Membuat ku tak bisa melepaskan pandangan mata ku ini dari mereka" Setelah mengucapkan itu, Dia kembali menatap ke arah semula. Pandangan nya kali ini terlihat lebih ceria dari sebelum nya. Rafael yang melihat perubahan kecil itu merasa sedikit terganggu. Ini membuat perasaan nya menjadi aneh.

Tak ingin membuat diri nya penasaran. Rafael segera membuka mulut nya untuk bertanya... "Michael. Sebenarnya hal apa yang telah di sampaikan nya kepada mu? Sungguh. Aku tidak begitu mengerti dengan sikap mu saat ini"...

Mereka yang mendengar pertanyaan dari nya segera menatap tajam ke satu arah. Ya, mereka menunggu jawaban yang jelas dari nya. Sebab ini pertama kali bagi nya bersikap seperti sekarang.

Sejenak angin bertiup lembut ke tempat mereka berada. Dia seakan membisikkan sesuatu yang membuat mereka menjadi lebih tenang.

Setelah itu, Michael menarik nafas pelan... "Tentu saja bukan hanya tentang apa yang telah di sampaikan nya kepada ku. Tentu kalian juga mengerti perasaan ku saat telah di panggil nya. Akan tetapi, apa yang di ceritakan nya kepada ku. Membuat kebahagian ku menjadi lebih banyak lagi"... Sekarang dia tak lagi menutupi perasaan senang nya. Sebab bibir milik nya menarik sebuah senyuman manis yang bisa membuat penghuni Surga tergila-gila kepada nya. Tentu saja, itu membuat mereka ber 3 terkejut bukan main. Karena bagi mereka, senyuman milik nya tak begitu saja bisa di keluarkan dengan mudah. Meskipun dia terkadang suka berbicara dengan manis. Tetapi, tak banyak yang bisa melihat senyuman dari nya secara percuma.

"Sungguh beruntung bagi mereka yang sudah bisa membuat nya tersenyum begitu saja"... Batin Raziel takjub.

Akan tetapi, bagi Gabriel yang masih sedikit terkejut. Membuat nya spontan bertanya kembali... "Apa itu?"... Mata nya menatap lekat ke arah nya.

Melihat diri Gabriel yang tak sepenuh nya sadar. Baik Raziel ataupun Rafael hanya diam tak peduli.

Dengan cepat Michael menatap ke arah lawan bicara nya. Tak lupa, senyuman milik nya belum pudar sama sekali... "Demi nama -Nya. Di saat kalian mengetahui apa yang aku ketahui sekarang. Aku yakin itu akan menjadi sesuatu yang baik untuk kalian. Dan itu akan menjadi sesuatu yang lebih baik lagi untuk mu, Gabriel..."... Mendengar jawaban dari suara berat nya. Membuat mereka dengan segera menundukkan pandangan nya sopan. Setelah itu tak ada yang ingin menanyakan nya kembali. Mereka cukup yakin, setelah mendengar perkataan nya yang seperti itu. Berarti itu bisa di pastikan sesuatu yang sangat penting bagi mereka.

-------

Beberapa saat yang lalu...

Michael berjalan dengan santai di lantai "B". Sesekali tubuh nya menunduk sopan ke arah seseorang yang telah memanggil nama nya dengan ramah. Langkah kaki nya pun terkadang berhenti untuk sekedar melihat pemandangan di depan nya. Berapa kali pun dia datang ke tempat ini. Bibir dan mulut nya tak pernah berhenti mengucapkan rasa syukur yang banyak. Sebab pemandangan hamparan rumput nan indah di depan nya saat ini. Lebih menakjubkan dari yang berada di lantai "F".

Tak hanya itu saja, di saat angin berhembus pelan ke arah nya. Seketika, bau serbuk bunga mengusik penciuman. Bau yang sangat harum. Suara aliran sungai pun masuk perlahan ke dalam pendengaran nya. Terasa sangat menenangkan. Sesekali terdengar suara tawa seseorang yang sedang bermain air dengan riang nya.

Michael yang sudah terbiasa dengan suasana itu pun masih saja ikut terhanyut untuk kesekian kali nya. Sungguh, tempat yang sangat menenangkan bagi mereka yang telah berbuat baik selama hidup nya. Kini langkah kaki nya bergema dengan ringan. Michael berjalan mendekati sebuah bangunan kecil berwarna putih. Di sekeliling nya tumbuh beberapa bunga yang menjalar ke seluruh bangunan itu. Tak jauh dari itu pun, terdapat sebuah Pohon nan rindang tumbuh di samping kanan nya. Ada perasaan rindu yang di rasakan oleh nya saat ini.

Sekarang langkah kaki nya berhenti tepat di depan bangunan itu. Tatapan nya tak lepas sama sekali dari sana. Ingin rasa nya dia mencaritahu tentang semua yang telah terjadi. Akan tetapi, Michael sadar diri akan batasan nya. Entah karena tau diri nya datang ke tempat itu atau pun tidak. Tiba-tiba angin berhembus dengan cepat ke arah nya berada. Meskipun awal nya dia terkejut. Tetapi sedetik kemudian dia bersikap biasa saja.

Dengan segera dia menunduk dengan sopan. Tanpa menunggu lagi, sebuah cahaya muncul tepat di hadapan nya... "Wahai Michael Yang Agung. Aku memanggil mu untuk segera datang ke tempat ku"... Mendengar titah nya. Dengan segera dia menunduk lebih dalam lagi. Tak lama setelah itu, cahaya yang tadi pun langsung menghilang dengan cepat. Tak ingin menunggu, tubuh Michael langsung menghilang tanpa jejak.