webnovel

I Want To Hug You

---WARNING ALERT!! CONTENTS ONLY FOR 18+/21+--- Genre : Yaoi, Comedy-Romance Bagi yang suka, baca ep 1. Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada yang tidak berkenan di hati atau menyinggung. Cerita ini hanya fiksi, jika ada kesamaan, itu tidak disengaja dan mohon di maklumi. Cerita Ini hanya untuk menghibur semata. Terima kasih...

Rybee · Komik
Peringkat tidak cukup
45 Chs

33 - Kenapa aku ada di hotel dengannya?! Apa mungkin... Tidak mungkin, kan?! - Part 8

Takeru pergi dan melewati Shunta. Shunta merasa tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan dan karena merasa tidak puas dengan jawaban Takeru, dia merasa geram. Tiba-tiba Shunta menahan kepergian Takeru dengan mencengkram lengan Takeru dengan erat lalu menariknya ke hadapannya dan menciumnya dengan paksa.

Takeru : Ng... (mata membelalak)

Takeru terkejut lalu mendorong Shunta dengan kuat. Shunta melepaskan ciumannya. Takeru yang sejak tadi menahan air matanya dan karena sudah tidak bisa menahannya lagi akhirnya air matanya pun tumpah. Dia menangis.

Takeru : Chu-chunta... Aku... Hiks... Karena aku mencintaimu... Hiks aku tidak ingin putus. Tapi... (menangis)

Shunta sangat senang mendengar pengakuan Takeru yang tidak terduga itu. Dia langsung memeluk Takeru lalu menciumnya kembali. Mereka berciuman cukup lama sampai kehabisan nafas dan terengah-engah. Shunta tersenyum bahagia. Shunta memegangi pipi Takeru lalu mengusap air matanya. Sekarang Takeru sudah sedikit lebih tenang.

Shunta : Tapi apa? Lanjutkan kata-katamu, Takeru-san. Aku akan mendengarkan semuanya (tersenyum)

Takeru : Tapi kamu sudah tidak mencintaiku lagi, kan?

Shunta : Kata siapa?

Takeru : Ha-habisnya kamu pergi meninggalkan begitu saja, padahal aku tidak lari...

Shunta : Iya..

Takeru : Aku tidak lari... (mulai menangis kembali)

Shunta merasa bersalah kembali. Dan mencoba menenangkan Takeru, mengusap air matanya lagi.

Shunta : Iya. Maaf sudah membuatmu menangis, Takeru-san. Maaf menakutimu. Maaf karena aku sangat mencintaimu. Kau pasti sangat terluka ya? Aku tidak mungkin meninggalkanmu, sayang...

Shunta memeluk Takeru lembut. Takeru membalas pelukan Shunta.

Takeru : (suara parau) Chunta, aku... Aku tidak berniat melakukan sex dengannya--

Shunta : (langsung memotong perkataan Takeru) Kau tidak melakukan sex dengannya. Aku sudah memastikannya.

Takeru : Ha?

Takeru tersentak kaget mendengar perkataan Shunta dan melepaskan pelukannya lalu melihat ke arah Shunta. Shunta tersenyum padanya sambil mengelus-elus lembut rambut Takeru.

Shunta : Aku sangat tahu karena sering begitu denganmu, kau tidak mungkin melakukan sex dengan orang lain selain aku.

Takeru : Begitu? Syukurlah... Syukurlah...

Takeru tersenyum lega. Dia merasa sangat lega sampai terduduk di lantai sambil memegangi celana panjangnya Shunta. Kakinya lemas.

Shunta : Lagian...

Takeru melihat Shunta masih tersenyum padanya. Takeru menunggu sambungan perkataan Shunta. Shunta melanjutkan perkataannya.

Shunta : Lagian aku juga sudah menemui Ayagi dan bertanya langsung padanya.

Takeru menatap Shunta horror.

Takeru : (Eh?! Dia menemui Ayagi?! Apa yang dia lakukan pada Ayagi?!)

Shunta yang bisa menebak pikiran Takeru dengan melihat dari raut wajahnya lalu menjawab dengan tenang.

Shunta : Ah, kau tenang saja sayang, aku hanya menemuinya dan tidak menghajarnya kok. Walaupun awalnya aku berniat begitu (tersenyum)

Takeru : (Meskipun Chunta tersenyum, tapi senyumannya itu sungguh mengerikan. Aku bisa merasakannya, dia pasti masih dendam pada Ayagi)

Shunta berjongkok di hadapan Takeru yang sedang terduduk di lantai. Shunta terus mengelus-elus rambut Takeru tanpa henti dengan lembut dan penuh rasa kasih sayang. Takeru merasa sangat nyaman dengan perlakuan Shunta kepadanya.

Shunta : Sayang, mulai sekarang, siapa saja yang menyukaimu, aku tidak akan menyerahkanmu pada siapapun. Apa aku mengerikan, ya?

Takeru hanya duduk diam mendengarkan perkataan Shunta. Takeru menatap Shunta dalam-dalam. Dia sangat senang, saking senangnya tanpa dia sadari, dia menetaskan air matanya kembali.

Takeru : (Sejak aku kecil, aku selalu diberkati dengan pekerjaan dan penggemar, tapi tidak ada yang mencintaiku sampai setulus seperti ini)

Takeru : Kau menakutkan.

Shunta tersenyum bahagia.

Shunta : Terima kasih karena kau mengucapkan suka kepadaku.

Takeru : (Setelah sangat disukai seperti ini olehnya, aku berpikir kalau sampai di campakkan... Aku...)

Takeru mengulangi perkataannya lagi.

Takeru : Kau menakutkan...

Shunta tersenyum lembut dengan tulus.

Takeru : Chunta...

Shunta : Hm?

Tiba-tiba Takeru memeluk Shunta. Shunta tersentak lalu tersenyum.

Takeru : Kumohon jangan pernah meninggalkanku lagi ya...

Shunta : Ya.

Takeru : Janji ya?

Takeru kembali menatap Shunta dengan tatapan yang menggoda.

Shunta : . . . . Takeru-san...

Takeru : Ya?

Shunta tiba-tiba mengangkat tubuh Takeru. Takeru terkejut dan kebingungan.

Takeru : Chu-chunta?

Shunta membisikkan sesuatu di telinga Takeru.

Shunta : Kalau kau manatapku begitu, aku tidak bisa menahan diriku lagi.

Takeru tersentak. Dia bisa merasakan wajahnya mulai memanas sekarang. Shunta meletakkan Takeru di atas kasur dengan lembut. Takeru menutupi wajahnya yang memerah. Dia merasa malu.

Shunta : Sayang, jangan menutupi wajahmu, aku jadi tidak bisa melihatmu, kan? (tersenyum)

Shunta memegang tangan Takeru lalu membukanya perlahan-lahan. Terlihat dengan jelas, wajah Takeru memerah, pipinya merona. Itu membuat nafsu Shunta tiba-tiba bergejolak. Dia benar-benar tergoda dan bergairah sekarang. Takeru yang menyadarinya langsung menatap Shunta.

Takeru : Chunta kau tidak mungkin tiba-tiba... (pipi merona)

Shunta : Sayang kau mau kan melakukannya sekarang?

Takeru merasa berdebar-debar lalu mengangguk pelan, Shunta membuka perlahan-lahan kancing kemeja Takeru satu persatu.

Takeru : Chunta cium aku...

-Bersambung-