"Ehhh mau bawa gue ke mana?"
"Kantin," jawab dia singkat sambil terus melanjutkan langkahnya.
"Seenaknya aja ya lo tarik-tarik tangan gue, lo pikir gue apaan?" tanya gue kesal. Ya iyalah gimana gue gak kesal coba.
Gue sedang berbicara dengannya kemudian dia mengabaikan gue dan tiba-tiba menarik tangan gue lalu pergi tanpa bilang terlebih dahulu dia mau pergi ke mana. Dasar manusia menyebalkan.
"Tikus," jawab dia dengan nada yang datar.
Ekspresi muka dia begitu tidak berdosa setelah dia mengatakan kalau gue itu tikus. Benar-benar menyebalkan. Demi apa sih nih manusia nyebelin banget ngatain gue tikus.
"Kalau tikus yang ditarik itu bukan tangan, tapi buntut." Gue benar-benar kesal sama dia. Masa gue dibilang tikus?
"Ya udah," ucap dia santai.
Gue seketika merasa lega, tapi? Dia tiba-tiba memegang seragam belakang gue dan ya dia memegang gue layaknya orang yang sedang memegang ekor tikus.
"Ihhh nyebelin banget sih lo!" ketus gue.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com