"Rese ya lo," jengkel Retta.
Peyvitta kembali tersenyum saat melihat ekspresi yang seperti itu. Peyvitta begitu asyik menggoda Retta dan membuatnya merasa kesal akan tingkah lakunya.
"Gabut gue. kalau gue diam di apartemen juga mau ngapain coba?" jawab Peyvitta.
Peyvitta menjawab pertanyaan Retta dengan jujur. Iya jujur, hanya saja ada satu maksud yang tidak ia ucapkan dan sangat tidak mungkin untuk ia ucapkan secara terang-terangan di sini.
"Balap sama cicak!" jawab Retta sambil mengerucutkan bibirnya. Retta masih merasa kesal akan tingkah Peyvitta.
"Kalau balapan sama cicak, sudah pasti gue yang menang lah." Peyvitta menjawab anjuran Retta dengan begitu enteng.
"Yakin banget lo?" tanya Retta lagi.
"Ya masa gue mau kalah sama cicak?" tanya Peyvitta.
Kali ini Peyvitta yang merasa kesal akan kalimat yang sudah Retta ucapkan. Peyvitta berpikir ulang masa ia akan kalah saat balapan dengan cicak? Sungguh tidak mungkin bukan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com