webnovel

Ketemu Bintang Iklan

Sang sekretaris sudah berhasil mendapatkan waktu yang pas, untuk bertemu dengan si artis yang akan menjadi bintang iklan salah satu produk di perusahaannya Logan. Kebetulan banget artis yang terpilih sedang tidak ada jadwal syuting hari ini, sedangkan Logan juga sedang tidak ada meeting dengan klien manapun.

"Pak, apa saya perlu menemani anda untuk bertemu dengannya modelnya?" tanya sang sekretaris yang saat ini sedang berada di ruangan atasannya.

"Tidak perlu, kamu di sini saja dan kerjakan tugas kamu. Saya hanya bertemu sebentar dengan model tersebut, nanti takutnya kalau kamu ikut sama saya terus ada tamu yang datang ke sini, nanti tidak ada yang memberitahu mereka ke mana saya pergi," ujar Logan membuat sang sekretaris mengangguk paham dan melanjutkan pekerjaannya kembali.

Rena adalah sekretarisnya Logan, yang sudah bekerja di perusahaan tersebut lebih dari 3 tahun lamanya. Bisa dibilang umurnya malah jauh lebih tua daripada bosnya yaitu Logan, atasannya tersebut masih tergolong sebagai bos muda, lantaran sudah menjabat sebagai CEO di perusahaan padahal umurnya masih belum ada 25 tahun, tapi sudah sangat hebat dalam memimpin sebuah perusahaan besar.

Drrtt drrtt drrtt!!

"Si kecil"

Is calling...

"Halo, sayang?"

"Papa? Aku boleh pergi main ke mall enggak?"

"Sama siapa? Sama, Oma? Kamu jangan keseringan ngajakin oma pergi keluar, takutnya nanti oma kecapean karena terus mengikuti kamu."

"Aku bukan pergi sama oma, tapi aku pergi sama tante Milea. Boleh, ya?"

"Milea? Memangnya dia ke rumah?"

"Iya, Pa. Itu orangnya lagi ngobrol sama oma di dapur, aku di suruh siap-siap karena mau di ajakin jalan-jalan ke mall."

"Ya sudah kalau begitu, kalian hati-hati di jalan dan jangan merepotkan tante Milea. Jalan meminta mainan yang mahal-mahal sama tante, nanti saja kalau kita berdua jalan-jalan ke mall kamu boleh minta apa saja."

"Siap, Papa. Kalau begitu aku mau ganti baju dulu hehe, Papa yang semangat kerjanya dan jangan lupa makan."

"Kamu juga ya, jangan makan yang pedas-pedas apalagi terlalu banyak makan es krim."

"Siap, Bos."

Logan semakin bahagia lantaran semakin ke sini, adik kesayangannya tersebut sudah mulai lancar berbicara dan tidak cadel lagi seperti dahulu. Seiring dengan bertambahnya usia, membuat Andi semakin pintar saja dan Logan sudah berencana untuk memasukkan Andi ke sebuah sekolahan anak-anak ternama di Jakarta, begitu nanti usianya sudah genap 5 tahun.

"Andi, sudah semakin gede tapi aku belum juga ada perkembangan dan masih gini-gini aja. Pengen punya pacar tapi enggak tahu mau pacaran sama siapa? Terkadang capek juga diledekin jomblo terus, tapi mau bagaimana lagi sejauh ini masih belum ada yang cocok," keluh Logan yang tiba-tiba pengen punya pacar dan pengen punya ada yang merhatiin.

"Hufft, haruskah aku mencari pacar di situs online? Aihh seperti aku tidak laku saja kalau sampai mencari ke tempat seperti itu," lanjutnya kemudian menaiki mobil, menuju ke tempat di mana ia sudah janjian dengan si model.

Logan tidak merasa grogi atau deg-degan sedikitpun, walaupun sebentar lagi ia akan bertemu dengan Rachel yang akan menjadi model di perusahaannya. Entah kenapa sekretarisnya malah memilih wanita itu untuk bekerja sama dengannya, dengan alasan tidak ada kandidat yang cocok selain Rachel menjadi modelnya.

"Semoga saja dia tidak mengingat kejadian malam itu di hotel, aku saja yang mengingatnya malu," ujar Logan sembari mengambil nafasnya banyak-banyak.

Drrt drrtt drrtt!!

Logan seketika mengerutkan keningnya, melihat ada nomor baru yang muncul di layar ponselnya. Walaupun sedikit ragu namun ia tetap mengangkat teleponnya.

"Tak dikenal"

Is calling...

"Halo? Siapa nih?"

"Halo? Saya sudah menunggu kamu dari tadi di restoran, tapi kenapa belum sampai juga? Apa pertemuannya tidak jadi?"

"Ah kamu, Rachel?"

"Iya, aku Rachel. Aku yang akan bekerjasama dengan perusahaan kamu, saya sudah menunggu lebih dari 30 menit tapi kenapa belum sampai juga?"

"Maaf, tapi tolong tunggu sebentar lagi saya sedang terjebak macet karena ini memang waktunya jam makan siang,btapi saya sudah ada di jalan sebentar lagi sampai di tempat."

"Baiklah jangan lama-lama, waktu saya bukan hanya untuk menunggu kamu saja. Setelah ini saya masih ada urusan penting dan saya harap kamu datang secepatnya."

"Baiklah."

Logan menggerutu kesal lantaran cara bicaranya Rachel, seperti tidak ada sopan-sopanya padahal wanita itu sedang berbicara dengan pemilik perusahaan dan dirinya lah yang nantinya akan mengaji Rachel.

"Hufft, dasar tidak sabaran," gerutu Logan kemudian Buru-buru turun dari mobil begitu sudah sampai di parkiran restoran.

Logan mencari di mana keberadaan wanita, yang pernah satu angkatan dengannya semasa masih sekolah dulu. Ternyata tidak susah menemukan wanita tersebut, walaupun Rachel menggunakan masker namun Logan masih dapat mengenalinya walaupun dari jauh.

"Maaf, saya terlambat. Jalanan benar-benar macet," sapa Logan kemudian duduk di hadapannya Rachel.

"Lho, kamu? Kamu sedang apa di sini? Bukankah kamu laki-laki yang pernah aku temui saat kita liburan di Lombok?" Rachel tentu saja terkejut, melihat si laki-laki tampan setelah dari Lombok waktu itu sudah tidak pernah melihatnya lagi.

"Iya, kita memang pernah bertemu di Lombok. Apa kamu tidak tahu, kalau kita akan bekerja sama sebentar lagi untuk proyek pemotretan?" ujar Logan membuat wanita dihadapannya mengerutkan keningnya.

"Ha? Maksudnya?" tanya Rachel.

"Kamu akan bekerjasama dengan perusahaanku, kamu akan menjadi model iklan untuk mempromosikan salah satu produk terbaru dari perusahaanku. Tentunya manager kamu sudah mengatakannya, kan?" jelas Logan tanpa basa-basi.

"Jadi kamu yang punya perusahaannya?" tanya Rachel yang memastikannya lebih dulu.

"Iya, saya sudah membawakan berkas-berkas untuk kamu tanda tangani. Saya akan mengontrak kamu untuk mempromosikan produk tersebut, kamu bisa baca berkas-berkasnya terlebih dahulu sebelum menandatanganinya," ujar Logan sembari menyodorkan berkas yang ia bawa di dalam tasnya.

Rachel masih tidak menyangka bahwa, orang yang mengajaknya bekerja sama adalah laki-laki yang sempat dikaguminya karena ketampanan dan juga kebaikannya. Namun sayangnya laki-laki tersebut sudah menikah dan punya anak, Rachel berharap laki-laki yang ada dihadapannya masih jomblo hingga membuatnya ada kesempatan untuk mendekatinya.

"Saya sudah membaca berkas-berkasnya dan saya menyetujui untuk bekerjasama dengan perusahaan kamu," ujar Rachel sambil menandatangani di tempat yang sudah disediakan.

"Terima kasih karena kamu sudah mau bekerjasama dengan perusahaan kami, semoga kamu betah dan kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk bertanya langsung kepada saya atau kepada sekretaris saya. Pemotretan akan dimulai dua hari lagi di perusahaan saya, saya tunggu kamu jam 9 pagi di kantor. Saya harap kamu tidak akan terlambat di hari pertama kamu bekerja," terang Logan membuat Rachel memutar bola matanya dengan malas.

"Kalau soal itu kamu tenang saja aku tidak akan terlambat, asalkan waktu jam makan siang aku makan siangnya dengan kamu," pinta Rachel.

"Maksudnya?"

.

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN COMENNYA YAKK, TERIMAKASIH